Keinginan Dekranasda Kabupaten Sleman mendapat dukungan dari Bupati Sleman H. Sri Purnomo, yang tidak lain suami Kustini. Maka, digelarlah lomba desain batik Sleman.
“Tujuan lomba ini adalah untuk menggali potensi desainer-desainer batik dalam menggali motif-motif batik yang bersumber pada kekayaan alam dan budaya Kabupaten Sleman,” ujar Kustini.
Lomba itu berhasil menjaring 10 finalis. Kemudian dipilih dua desain motif sebagai pemenangnya. Kedua motif desain itu adalah Parijotho yang dibuat oleh Susilo Radi Yuniarto dan desain motif Salak oleh Isdianto.
“Motif desain Parijotho dan Salak dipilih karena tanaman parijotho dan salak memang banyak ditemukan di Kabupaten Sleman,” ucap Kustini.
Untuk pewarnaannya, sambung dia, digunakan warna alam. Pihak Pemkab telah bekerja sama dengan Fakultas Teknik Kimia UGM 2015 untuk menemukan pewarna alam yang bermutu, yaitu indigofera dalam bentuk bubuk.
Kustini menjelaskan pihaknya telah bekerja sama dengan PT Primisima sejak tahun 2016 untuk menyediakan bahan baku batik yang bermutu.
Makna filosofis di balik dua motif yang jadi pemenang itu juga ada. Menurut Kustini, kedua motif tersebut menggambarkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Sleman yang diayomi oleh pemimpin pemegang amanah rakyat.
Kedua motif tersebut kemudian didesain ulang digabungkan oleh perajin-perajin Paguyuban Batik Khas Sleman menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, yakni batik motif Sinom Parijotho Salak.
Discussion about this post