“Kita ingin pembangunan yang lebih terarah, terukur, dan mampu menjawab tantangan nyata di lapangan,” ujar Chaerul.
Sementara itu, Tenaga Pendukung Ahli pada Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Eny Supartini menegaskan pentingnya inovasi pembiayaan dalam mendukung penanganan bencana di daerah.
Salah satunya melalui skema Pooling Fund Bencana (PFB) yang dirancang sebagai instrumen pendanaan lintas sumber dan dapat dimanfaatkan pada seluruh fase bencana, mulai dari pra-bencana, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Harapannya, dana ini bisa menjadi cadangan bersama yang fleksibel, sehingga respon terhadap bencana bisa lebih cepat, terukur, dan tidak terkendala panjangnya proses birokrasi,” ucapnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post