Perempuan yang akrab disapa Yulis ini mengungkapkan, selain pembentangan bendara merah putih berukuran raksasa tersebut, di Camping Merah Putih ini juga pihaknya menggelar sejumlah kegiatan. Diantaranya, pentas seni, dialog kepemudaan, game dan aksi bersih-bersih.
“Harapan kami melalui momentum Sumpah Pemuda ini kita bisa saling mengenal, berbagi, shearing ide dan gagasan,” tuturnya.
Menurut dia, pemuda di Buteng memiliki banyak kreatifitas, namun terkadang tidak terakomodir karena masing-masing jalan sendiri-sendiri.
“Seutas lidih itu memang rapuh, tapi kalau ada 10 hingga ratusan lidih yang bersatu pasti kuat. Nah, kolaborasi inilah yang kita harapkan,” tegas Yulis.
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Bas
Discussion about this post