“Ini (Poster Penting) adalah alat peraga pendampingan, ini material practice. Jadi dalam pelatihan nanti kalau datang ke keluarga, kalau ke keluarga kalau kita ngomong aja kan kita malu, ya bawa apa-apa ya bawa poster ya tempel, misalnya kalau BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) kan bawa telur, kalo ini kan (bawa poster) sifatnya edukasi,” kata Hasto di ruang rapat kantor BKKBN di Jakarta.
Poster tersebut berisi tiga pesan kunci dalam upaya pencegahan stunting yaitu tentang pengertian stunting, akibat jika anak terkena stunting, dan cara mencegah stunting. Hasto menegaskan bahwa Poster Penting tersebut dapat menjadi early warning system sebelum dilakukannya pengukuran dengan alat ukur yang telah terstandarisasi oleh Kementerian Kesehatan.
“Jadi pesannya ini (Poster Penting) hanya untuk screening awal istilahnya bukan untuk menentukan stunting atau tidak stunting. Kalau nanti sebagai early warning system. Karena sekarang sudah ada alat ukur standar ukurnya benar yang anaknya berbaring,” jelas Hasto.
Koordinator Program 1000 Days Fund Velofa Theresia dalam audiensi tersebut memaparkan bahwa dari pelatihan-pelatihan kepada TPK dan poster yang telah tersebar, hasil post survey yang pihaknya lakukan, sebanyak 69%-nya mulai menerapkan pencegahan stunting dari target sebesar 90%.
“Apa yang sudah kita dapat dari pelatihan ini dan dari post survey yang sudah kita lakukan 69% sudah mulai menerapkan pencegahan stunting tapi masih ada gap dimana kita sebelumnya menargetkan tadi sebelumnya 69%, masih ada 30% sekitar 30% yang bisa kita jangkau lagi,” jelas Velofa dalam paparannya.
Discussion about this post