<strong>PENASULTRA.ID, MUNA</strong> - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muna Bachrun Labuta didampingi La Ode Asra Ndoasa berkesempatan bertemu langsung dengan warga Muna yang tergabung dalam Komunitas Kawunaha di salah satu hotel ternama di Jakarta Pusat pada Kamis 25 April 2024. Di kesempatan yang dikemas dalam acara halalbihalal itu, Bachrun menekankan agar semua diaspora Muna tidak boleh melupakan akar historis diri mereka. Semua diaspora Muna, kata dia, harus ikut terlibat dalam berbagai jenis program pembangunan wilayah dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, kemajuan wilayah dan masyarakat Muna tidak bisa hanya diserahkan atau dibebankan pada satu orang, satu golongan, atau satu kelompok saja. Paradigmanya harus dishifting (dalumolie). Dari paradigma saya menjadi paradigma kita-kami. "Untuk kemajuan pembangunan wilayah dan kebangkitan masyarakat Muna, saya mengajak seluruh masyarakat dan elit-elit di Muna untuk menghidupkan kembali ruh spirit pembangunan daefowanu-daerabu (pemberdayaan-pengadaan)," kata Bachrun. Dalam konsep daefowanu, kata Bachrun, dirinya telah menggagas program untuk membangkitkan potensi tanah di seluruh wilayah Muna yang cocok untuk ditanami jagung sebagai landasan ekonomi. Dengan demikian, kedepan masyarakat Muna dapat terlibat dalam industri jagung nasional maupun internasional. Selain itu, Bachrun juga mengaku pihaknya sedang berupaya untuk menggali potensi bahasa Muna agar bisa menjadi pendasaran kebudayaan dan ilmu pengetahuan. "Harus ada program pembangunan yang bersifat daefowanu-daerabu. Damowanu witeno, damowanu mieno, damowanu o wuto, daerabu o pabrik, daerabu o gudang, dan lain-lain. Kalau program pembangunan hanya berfokus pada konsep daerabu, maka nasib masyarakat Muna akan selalu seperti hari ini. Tidak ada pendasaran ekonomi yang jelas,” papar Bachrun penuh semangat. Pertemuan bersama Plt Bupati Muna ini dimanfaatkan benar oleh Komunitas Kawunaha. Mewakili rekan-rekannya, Aswar mempresentasikan temuan kerja tim Kawunaha bahwa bahasa Muna juga memiliki sistem gramatikal dan tenses sebagaimana bahasa Inggris. Menurut dia, orang Muna sudah diwariskan oleh leluhurnya sistem bahasa yang kompatibel sebagai bahasa ilmu atau bahasa peradaban. "Kami telah menemukan bahwa jumlah tenses dalam bahasa Muna sama dengan jumlah tenses dalam bahasa Inggris. Konsep dalam bahasa Inggris seperti, simple present tense, continuous, perfect, perfect continuous juga ada dalam bahasa Muna yakni, naando (simple), naho (continuous), naandooho (perfect), dan naandoohi (perfect continuous),” ujar Aswar memungkasi. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/TL8AKM-76IQ?si=-MkgQPIfZtVwjTeS
Discussion about this post