“Kita tidak lagi bicara berapa lama mahasiswa kuliah, tetapi apa yang benar-benar mereka kuasai setelah lulus,” lanjut Prof Adrianus.
Sementara itu, Dr. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., membawa perspektif menarik dari dunia pariwisata. Sebagai Direktur Politeknik Pariwisata Bali, ia telah mengembangkan kurikulum berbasis industri dengan melibatkan mitra global. Pendekatan ini terbukti efektif meningkatkan relevansi lulusan pariwisata Indonesia di kancah internasional.
“OBE tidak bisa dilepaskan dari kemitraan. Kami bekerja sama dengan industri agar mahasiswa belajar sesuai standar global dan bisa langsung terserap kerja,” ujarnya.
Ida Bagus juga menekankan pentingnya feedback loop dari dunia industri. Menurutnya, setiap CPL harus diverifikasi berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
“Kalau dunia kerja berubah, kampus juga harus berubah. Itulah esensi OBE,” katanya.
Pentingnya Digitalisasi Kampus
Prof. Wahyudi Agustiono Pakar SEVIMA juga menyebutkan bahwa Berdasarkan hasil survei SEVIMA terhadap ratusan perguruan tinggi mitra, sekitar 60 persen kampus masih terkendala dalam menyusun pemetaan capaian pembelajaran ke Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Banyak yang masih berfokus pada pengisian dokumen akreditasi, bukan penerapan hasil belajar di kelas.
Sistem digital bisa menjadi solusi percepatan yang bukan hanya alat administrasi, melainkan media utama untuk mengukur dan merekam capaian pembelajaran secara sistematis.
“Di workshop ini, kita akan petakan bersama capaian pembelajaran, peluang kerja, dan berbagai strategi untuk kampus. Misalnya untuk prodi keperawatan, di berbagai negara maju saat ini membutuhkan banyak perawat karena populasi mereka menua. Jadi proyek pembelajaran di kelas bukan hanya belajar ilmu medis, tapi juga bagaimana belajar mengkomunikasikan ilmu medis dengan bahasa dan budaya negara yang potensial untuk jadi tempat kerja lulusan ini,” papar Wahyudi.
Wahyudi juga mengungkapkan ini menjadi bagian dari rangkaian Executive Series SEVIMA yang telah diselenggarakan di berbagai kota sejak 2023. Setiap kegiatan bertujuan memperkuat kapasitas pimpinan perguruan tinggi dalam merancang kebijakan berbasis hasil dan mutu.
Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi strategis antara kampus negeri dan swasta, dan berkolaborasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
“Harapannya melalui tagline “From Outcome to Outshine”, SEVIMA ingin mendorong kampus tidak hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar, tetapi juga pada outcome yang benar-benar berdampak: lulusan unggul, riset produktif, dan reputasi internasional,” pungkas Wahyudi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post