Dengan produk unggulan Semen Merah Putih tersebut, selain kualitas hasil pracetak yang tinggi, juga lebih mengurangi jejak karbon sektor konstruksi di Indonesia, jika dibandingkan dengan penggunaan semen OPC konvensional.
Syarif menjelaskan bahwa komitmen keberlanjutan Semen Merah Putih adalah nilai yang terjewantahkan dalam berbagai inovasi yang dikembangkan baik di proses maupun produk. Karena menurutnya, industri konstruksi merupakan salah satu kontributor emisi karbon terbesar di dunia.
“Dengan material ramah lingkungan yang kami kembangkan, kami berharap dapat menjadi pionir dalam mengurangi emisi karbon di sektor konstruksi, mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission pada 2060. Selain mengurangi dampak lingkungan, kami memastikan ketahanan dan kekuatan konstruksi yang menjadi prioritas,” kata Syarif.
AP3I Dukung dan Kampanyekan Teknologi Berkelanjutan
Di lain pihak, AP3I menyambut baik inisiatif Semen Merah Putih tersebut. AP3I menilai kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam memperluas implementasi teknologi modular dan material berkelanjutan di industri pracetak dan prategang nasional.
Menurut AP3I, pendekatan pracetak ini akan dapat membantu mengatasi tantangan backlog hunian di Indonesia sambil memperkuat kualitas bangunan yang tahan lama dan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Dudung Maulana Textianto meyakini kebutuhan hunian modular yang terjangkau semakin mendesak di tengah krisis perumahan.
“Kami percaya bahwa rumah sistem modular seperti yang ditawarkan Beton Merah Putih akan menjadi solusi untuk menjawab program 3 juta rumah pemerintah dan mengatasi backlog perumahan nasional dengan waktu yang efisien,” jelasnya.
Dudung juga mengapresiasi pendekatan ramah lingkungan dalam produk pracetak.
“Ini juga menjadi komitmen bersama kami untuk mewujudkan pembangunan lebih hijau di masa depan dan berkelanjutan, sehingga kami dari asosiasi siap untuk terus mensosialisasikan penggunaan semen ramah lingkungan untuk produk pracetak dan prategang,” katanya.
Berbagai pihak dalam kolaborasi ini, sepakat untuk berkomitmen mempercepat pembangunan hunian layak yang berkelanjutan. Solusi pracetak yang dihadirkan diharapkan dapat memicu perubahan paradigma di sektor konstruksi Indonesia.
Mereka berharap kampanye ini menjadi inspirasi banyak pihak untuk proaktif mengadopsi teknologi dan material yang berkelanjutan.
“Kami berharap kolaborasi ini bukan hanya solusi jangka pendek kebutuhan perumahan Indonesia. Ini adalah ikhtiar bersama anak bangsa membangun pendekatan yang baik bagi industri konstruksi. Ini adalah kampanye semua pihak dalam menyusun masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas Syarif.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post