Penerapan ekosistem keuangan digital ini merupakan salah satu langkah antisipasi penyalahgunaan anggaran, khususnya di birokrasi, karena ada keterbukaan atau transparansi penggunaan anggaran.
“Kalau kita mau antisipasi terjadinya korupsi, yah transaksi digital ini salah satunya, karena transparan penggunaan anggarannya, sudah dengan pengawasannya,” ujar Sulkarnain.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan dan sosialisasi penggunaan QRIS kepada pelaku usaha, Anoa Mart, sekolah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kendari.
Sebab, transaksi digital melalui QRIS memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
“Dengan menggunakan QRIS, semuanya lebih mudah dan aman. Tidak perlu lagi menyiapkan kembalian dan lainnya,” Doni memungkas.
Discussion about this post