Sidik Jari Diambil
Pada hari Selasa, untuk pertama kalinya, Donald Trump muncul di kota asalnya sebagai terdakwa, meskipun jajak pendapat dini nasional menunjukkan ia memimpin pencalonan presiden dari Partai Republik 2024 ketika ia mencoba untuk merebut kembali Gedung Putih.
Sesaat sebelum dakwaan, Trump diambil sidik jarinya seperti terdakwa kriminal lainnya. Tetapi pihak berwenang mengatakan untuk menghormati posisinya sebagai mantan presiden, ia tidak diborgol atau diarak di depan fotografer yang diistilahkan sebagai “perp walk”. Belum jelas apakah akan dilakukan foto narapidana (mugshot).
Belasan polisi berkumpul di gedung pengadilan dan di Trump Tower miliknya, di mana Trump menghabiskan Senin malam dan melakukan pembicaraan strategi pada menit-menit terakhir dengan pengacaranya yang berjarak enam kilometer dari pengadilan. Dinas Rahasia yang mengawal Trump merinci perjalanannya ke gedung pengadilan dan ke ruang sidang Merchan.
Kerumunan besar berkumpul untuk menyaksikan Trump meninggalkan Trump Tower dan saat ia meninggalkan gedung pengadilan setelah dakwaan. Gedung Putih sebelumnya menolak untuk membahas pengaturan keamanan tetapi mengatakan pemerintah “selalu siap” untuk apa pun yang mungkin terjadi jika protes meletus untuk atau melawan Trump dan Jaksa Wilayah Alvin Bragg, jaksa penuntut dalam kasus tersebut.
Sebelum sidang pengadilan, demonstran pro-Trump bentrok dengan beberapa pengecamnya di sebuah taman di seberang jalan dari gedung pengadilan.
Walikota New York City Eric Adams telah memperingatkan bahwa “para pengacau” yang datang ke kota untuk memprotes harus berperilaku lebih baik.
Ukir Sejarah
Donald Trump berulang kali mengukir sejarah. Ia adalah presiden AS pertama yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan atau militer. Trump juga merupakan pemimpin AS yang pertama dimakzulkan dua kali. Dan ia pula menjadi yang pertama secara agresif menantang pengesahan presiden penggantinya.
Kini, Trump kembali menggoreskan sejarah baru. Meskipun berharap dapat kembali ke Gedung Putih pada 2025, tetapi dia tercatat sebagai mantan presiden AS pertama yang didakwa.
Batasan terbaru yang dilanggar Trump kembali mempertanyakan soal aura kepresidenan AS, yang dipupuk kesempurnaan George Washington. Presiden pertama AS itu menanamkan dogma kesempurnaan atau ketidakmampuan untuk berbuat salah.
Namun manusia tetap lah manusia yang berulang kali berbuat kesalahan, melalui skandal yang lahir dari keserakahan dan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi dan kenaifan, seks dan kebohongan tentang seks.
Bukan yang Pertama
Trump bukanlah presiden pertama, di dalam atau di luar masa jabatannya, yang berhadapan langsung dengan masalah hukum.
Pada 1974, Richard Nixon ditengarai menghindari tuntutan pidana karena dianggap menghalangi penyelidikan atau melakukan penyuapan, terkait dengan skandal Watergate. Hanya saja Presiden Gerald Ford memaafkan Nixon hanya beberapa minggu setelah ia mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.
Lisensi hukum Bill Clinton di negara asalnya Arkansas ditangguhkan selama lima tahun setelah dia mencapai kesepakatan dengan jaksa pada 2001. Di akhir masa jabatan keduanya, Clinton tersandung kasus perselingkuhan. Ia dituduh berbohong di bawah sumpah tentang perselingkuhannya dengan pegawai magang Gedung Putih Monica Lewinsky.
Beberapa sejarawan bertanya-tanya tentang nasib Presiden Warren Harding seandainya dia tidak meninggal saat menjabat pada 1923. Banyak pejabat tinggi di sekitarnya yang dinyatakan terlibat dalam berbagai kejahatan, termasuk Menteri Dalam Negeri Albert B. Fall, yang dikenal dengan “Skandal Teko Teh atau Teapot Dome Scandal.”
Fall ditengarai menjual dua tanah milik Angkatan Laut AS kepada perusahaan minyak swasta di bawah harga pasar.
“Tembok-tembok itu menutupnya,” kata sejarawan kepresidenan Douglas Brinkley tentang Harding.
Uang Suap
Dakwaan Trump di New York dilaporkan terkait dengan disalahartikannya catatan bisnis terkait dengan pembayaran bintang dewasa Stormy Daniels sebesar $130,000 pada 2016. Hal itu terjadi tak lama sebelum Trump mengalahkan pesaingnya dari Demokrat, Hillary Clinton, untuk kursi kepresidenan.
Uang suap itu diberikan agar Daniels tetap bungkam mengenai hubungan seksual yang menurutnya dilakukan bertahun-tahun sebelumnya. Trump menyangkal berhubungan seks dengannya.
Discussion about this post