Selain itu, Edi juga membeberkan mengenai mengapa catin (calon pengantin) harus memeriksa kesehatan 3 bulan pranikah itu penting untuk mendeteksi dini kesehatan pasangan calon pengantin dan untuk mitigasi risiko melahirkan bayi stunting. Maka dari itu hadir Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk TPK mendampingi catin.
Tak lupa Edi juga menjelaskan alur pendampingan catin dengan berbagai risiko.
“Aplikasi Elsimil ini hadir sebagai upaya preventif yang merupakan aplikasi screening dan pendampingan bagi calon pengantin yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan catin agar dapat memitigasi risiko melahirkan bayi stunting,” jelas Edi.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos Neneng Rusmayanti tak mau ketinggalan. Kata dia, Kementerian Sosial merupakan bagian dari intervensi gizi sensitif yang sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.
Neneng menyebut, ada beberapa program Kemensos dengan pengadaan bantuan stunting tahun 2022 dan 2023, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), program sembako, dan Diklat Pendamping PKH tentunya dengan kriteria penerima bantuan.
“PKH adalah program bantuan sosial untuk keluarga miskin dan rentan dengan fokus pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, dan program sembako bertujuan memberikan bantuan makanan seimbang, mengurangi biaya keluarga miskin, dan meningkatkan kualitas serta pilihan pangan dengan nilai bantuan Rp200.000,- per kader pembangunan manusia. Disini peran kader TPK adalah memastikan data DTKS terupdate (status kehamilan, disabilitas, data Dukcapil), dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mendaftarkan bayi baru lahir ke dalam DTKS,” papar Neneng.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Dumai, Elywarti ikut pula menambahkan. Ia memaparkan, praktik sistem rujukan sasaran keluarga keluarga berisiko stunting di Kota Dumai, di mana adanya sistem rujukan kesehatan dalam penanganan keluarga berisiko stunting Kota Dumai dengan tahapan pelaksanaannya yang terstruktur, beberapa dukungan pemerintah daerah dan masyarakat dengan pemerintah maupun swasta, komunitas, dan akademisi, dan juga beberapa inovasi Kota Dumai dalam penanganan stunting. Salah satunya adalah Buku Resep PMT Lokal.
“Tujuan Buku Resep ini adalah menjadi referensi dalam pengolahan makanan tinggi protein sesuai kebutuhan gizi bagi ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan balita gizi buruk dan gizi kurang yang berasal dari bahan pangan tersedia dan mudah diperoleh di wilayah setempat dengan harga terjangkau,” kata Elywarti.
Pilih Ikan
Terakhir Founder Gizi Nusantara, Esti Nurwanti yang mengedukasi para TPK. Diharapkan, TPK nantinya menyampaikan pengetahuan mereka kepada keluarga yang kurang gizinya dengan apa saja dampak konsumsi sayur, mie instan, dan ikan terhadap kesehatan dan kesuburan, intervensi untuk meningkatkan asupan sayur dengan modifikasi menu sayuran (smoothie bayam) dan es krim sayur, beberapa upaya meningkatkan pengetahuan catin dengan rujukan dan pendampingan. Lalu, apakah ibu hamil bisa mengkonsumsi ikan atau perlu dihindari.
“Ibu hamil perlu berhati-hati dalam memilih jenis ikan yang mereka konsumsi terutama yang tinggi kadar merkurinya, karena merkuri dapat berdampak negatif pada perkembangan janin. Salah satu contohnya seperti mackerel, terutama jenis besarnya sebaiknya dihindari oleh ibu hamil atau dikonsumsi dengan sangat terbatas,” ujar Esti.
Melalui forum diskusi kali ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa keluaran yaitu meningkatnya kualitas capaian dan kualitas pendampingan calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta/balita, dan juga meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan TPK dalam melakukan pelayanan KIE, fasilitasi pelayanan rujukan dan bantuan sosial kepada kelompok sasaran.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post