Saat bertindak sebagai pemapar, dr. Jeanny kembali mengingatkan tentang cakupan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Cakupan itu terdiri atas kolaborasi dan koordinasi, memperkuat pelayanan Keluarga Berencana, penyusunan inovasi dan kebijakan, dan pembiayaan pelayanan KB.
“Ini harus kita tingkatkan,” katanya.
Mengutip hasil rapat pengendalian Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB) yang rutin dilaksanakan setiap bulan oleh BKKBN, dr. Jeanny menyatakan hasilnya menggembirakan.
“Dari target akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), baik peserta baru maupun peserta aktif, sampai Mei 2023 sudah berada pada kisaran 50 persen,” jelas dr. Jeanny.
Capaian itu diakui dr. Jeanny tidak terlepas dari peranan berbagai pihak serta inovasi-inovasi strategis yang senantiasa dikembangkan. Maka, BKKBN Kalimantan Tengah pun optimis dapat memenuhi target capaian program KB di akhir 2023.
Capaian ini harus diwujudkan karena penggunaan kontrasepsi sangat penting demi mengurangi dampak 4 T. Apa itu? 4 T merupakan sebuah konsep yang terdiri dari 1) Terlalu muda, pasangan yang menikah di bahwa usia 20 tahun. 2) Terlalu tua, melahirkan di atas usia 35 tahun. 3) Terlalu dekat, pentingnya pengaturan jarak kehamilan minimal dua tahun. 4) Terlalu sering, banyak memiliki anak sehingga diperlukan pengaturan melalui Keluarga Berencana.
Discussion about this post