PENASULTRA.ID, KOLAKA UTARA – Dalam rangka mendukung Program Prioritas Nasional (ProPN), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (BKKBN Sultra) gencar menggelar sosialisasi sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Sosialisasi yang digelar di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Senin 3 April 2023 itu menyasar Poktan Tribina dan Kelompok UPPKA pada Kampung KB kategori stunting.
Sosialisasi ProPN tersebut meliputi promosi dan KIE pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK), pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia, penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) serta pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Sebagai upaya mendukung pencapaian program tersebut, BKKBN Sultra melalui tim kerja keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga (KSPK) melakukan beberapa kegiatan seperti internalisasi pengasuhan balita, fasilitasi dan pendampingan pelaksanaan edukasi PKBR remaja dan BKR.
Kemudian, orientasi pemberdayaan ekonomi keluarga dan pengembangan model kemitraan, permodalan, pemasaran/pilot projek PEK peduli stunting yang secara berkesinambungan berujung pada upaya percepatan penurunan stunting.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagi para pengelola ProPN 1000 HPK di lokasi stunting dalam melaksanakan kegiatan pengasuhan 1000 HPK bagi para ibu hamil dan keluarga yang memiliki baduta. Lalu, meningkatkan kemampuan bagi para pengelola PIK remaja untuk mengimplementasikan materi dan media Kie ProPN di lokasi.
“Pentingnya memahami program 1000 HPK, karena di masa inilah kualitas sumber daya manusia mulai dicetak. 1000 HPK dimulai sejak konsepsi 270 hari di kandungan dan dilanjutkan dengan 730 hari setelah lahir (usia 2 tahun). Kekurangan asupan nutrisi pada periode ini dapat menyebabkan stunting pada anak,” ujar Asmar dalam keterangannya.
Pada kesempatan tersebut, Asmar juga mengatakan bahwa stunting secara fisik dan kognitifnya rendah. Sehingga produktifitasnya kurang dan kualitas manusianya rendah. Oleh karena itu kedepan menjadi tidak kompetitif.
Asmar menyebut, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan stunting pada anak, yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
Discussion about this post