Menurutnya, kerja sama BPJamsostek dengan Grab For Business didasari dengan kebutuhan operasional akan kendaraan dinas di seluruh kota dan kabupaten hingga pelosok tanah air, keterbatasan lahan parkir di setiap kantor pelayanan hingga bagaimana BPJamsostek dapat melakukan efisiensi biaya khususnya terhadap operasional kendaraan dinas.
“Kita sudah bisa efisien hingga 15 persen dari penggunaan anggaran, dan dengan melihat kecenderungan saat ini, angka itu akan bisa terus meningkat,” ujar Abdur Rahman.
Ia mengatakan, kerja sama dengan Grab Indonesia ini juga menjadi salah satu jalan pihaknya memperluas perlindungan kepada pekerja khususnya kepada sopir atau driver transportasi online.
“Segala aspek akan kami jajaki. Seperti Grab ini, dari sebelumnya hanya 9 ribu driver yang terlindungi, saat ini telah meningkat hingga 30 ribu driver yang menjadi peserta BPJamsostek, hal ini menunjukan adanya relasi yang positif bagi seluruh pihak,” Abdur Rahman menambahkan.
Sementara itu, Deputi Aset dan Sarana Prasarana BPJamsostek, Helmy Ardian Asnawi mengatakan, kedepan pihaknya akan melakukan monitoring dan pengembangan terhadap kerja sama ini sehingga dampaknya akan bisa dirasakan oleh seluruh kantor layanan yang dimiliki.
Discussion about this post