PENASULTRA.ID, JAKARTA – Sejak teknologi internet berkembang, perlahan tapi pasti dunia bisnis telah bergerak dari offline ke online. Tingginya penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari pun melahirkan habit baru masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui pencarian produk bahkan membelinya secara online.
Hadirnya lansekap baru bisnis di ranah digital, pelaku brand berlomba-lomba membangun channel penjualan online untuk meningkatkan penjualan produk yang dimiliki.
Tidak hanya sekedar membangun channel penjualan, untuk meningkatkan penjualan pelaku brand juga dituntut membuat produk yang ditawarkan mudah ditemukan dan menarik untuk dibeli tentunya.
Menjawab kebutuhan akan channel penjualan di ranah digital, situs marketplace pun bermunculan membuat ekosistem bisnis digital semakin lengkap, sebagai platform belanja online yang menghubungkan antara penjual dengan pembeli, bahkan layanan pengiriman dan pembayaran.
Bagi pelaku brand, beragam fitur marketplace dapat dimaksimalkan agar produk mudah ditemukan, dan menarik pembeli melalui review dan rating dari pembeli.
Pesatnya perkembangan e-commerce Indonesia dapat dilihat laporan Bank Indonesia, yang mengungkap nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce sepanjang 2021 mencapai Rp401 triliun.
Bahkan pada tahun 2022 ini, BI memperkirakan transaksi e-commerce akan mencatatkan nilai yang lebih tinggi mencapai Rp526 triliun, atau naik 31,2% dibanding tahun 2021.
Untuk melihat brand-brand pilihan konsumen di ranah digital TRAS N CO Indonesia, perusahaan consulting yang fokus pada penilaian brand di Indonesia, melakukan pengukuran brand-brand pilihan konsumen di Indonesia melalui marketplaces.
Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia mengatakan, perubahan lanskap bisnis dari offline ke online, telah diikuti meningkatnya aktivitas brand-brand baik lokal maupun internasional dalam melakukan pemasaran produk di ranah digital dan marketplace.
Discussion about this post