Hasilnya luar biasa dan membuat bangga. Dari kabupaten ini muncul sejumlah komoditas unggulan dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Kabupaten Malang, Jawa Timur, kini memiliki 13 komoditas unggulan yang diekspor ke luar negeri. Cabai rawit dikirim ke Malaysia dan Singapura. Buah manggis dikirim ke Cina. Singkong beku diekspor ke Belanda, Amerika Selatan, Arab Saudi, dan Jerman. Sayuran dikirim ke Cina dan Taiwan serta pakan ternak ke Brunei Darussalam.
“Kami mempunyai program unggulan untuk pisang sehingga bisa diekspor ke Hong Kong. Ada pisang Sang Mulyo mempunyai berat per tandan 55 s/d 70 kg. Jumlah sisirnya 17 sampai dengan 21,” ungkapnya.
“Pisang Sang Mulyo akan menjadi salah satu varietas dalam pengembangan pisang 1 juta batang di Indonesia yang benihnya diproduksi melalui kultur jaringan atau pecah bonggol. Pisang raksasa Sang Mulyo Malang ini bahkan menarik perhatian Presiden Joko Widodo,” tutur Bupati M. Sanusi dengan bangga.
Program unggulan lainnya adalah alpukat. Saat ini kabupaten tersebut memiliki lahan tananam alpukat seluas sekitar 6.992 hektare.
“Satu buah alpukat beratnya bisa mencapai dua kilogram. Alpukat ini telah mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa,” tuturnya.
Intan Berpatri Emas
Di bidang peternakan Bupati Sanusi memperkenalkan program “Intan Berpatri Emas” yang tidak lain singkatan dari “inseminasi buatan beranak empat ratus ribu ekor masyarakat sejahtera”.
Tujuan dari program “Intan Berpatri Emas” antara lain percepatan peningkatan populasi ternak sapi melalui kawin suntik (inseminasi buatan), meningkatkan nilai jual ternak, dan pendapatan serta kesejahteraan peternak.
“Selain dapat memenuhi kebutuhan sendiri, Kabupaten Malang kini bisa mengekspor susu ke Singapura, Malaysia, Hong Kong, Brunei Darussalam, Maladewa, dan Myanmar,” paparnya.
Dengan mengandalkan kearifan lokal dan berbasis informasi, Bupati Sanusi mendorong penduduknya untuk membangun perikanan, yakni beternak lele, nila, serta menangkap tuna.
Discussion about this post