Selain itu juga, 139 lebih SD dan SMP berhasil diakreditasikan. Dimasa pandemi Covid-19, Pemda Konut masih memperhatikan nasib mahasiswa yang belajar di rumah dengan memberikan bantuan langsung tunai kepada 2.480 orang lebih mahasiswa masing-masing Rp500 ribu langsung ke rekening penerima.
“Kami juga menyekolahkan guru bantu yang bertugas di daerah terpencil yang masih menggunakan ijazah SMA. Kita kuliahkan di Universitas Terbuka Kendari sebanyak 100 orang biayanya Rp300 juta ini Pemda yang tanggung,” ungkapnya.
“Malu saya memiliki sekolah, pendidikan tinggi dan dikenal sampai di pemerintah pusat sementara masyarakat saya tidak punya pendidikan apa-apa. Mereka adalah generasi penerus kita sehingga SDM harus kita bangun lebih dulu. Bagaimana daerah mau maju kalau sumber daya manusianya tertinggal,” ujar Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra ini.
Saat dilantik pada 2016 lalu, dirinya merombak metode pengelolaan anggaran dan menempatkan SDM yang ahli tanpa mengintervensi baik pribadi, kelompok dan secara politik.
Terbukti, dirinya mampu membawa Konut keluar dari keterpurukan anggaran dan meraih penghargaan WTP 3 kali berturut-turut dari BPK.
Dampak positifnya, APBD Konut naik dari tahun 2016 Rp700 miliar lebih menjadi Rp923 miliar di 2020 ini. Segala proses pembayaran dituntaskan baik gaji pegawai, insentif, kekurangan, SPPD dan lainnya tanpa ada hambatan.
Mampu Yakinkan Pusat
Ruksamin berjuang di pemerintah pusat dan mendapat bantuan 6 unit pembangunan pasar modern dengan anggaran puluhan miliar. Termasuk jaringan listrik dituntaskan dan jalan pedesaan bertahap dikerjakan.
Sama halnya di bidang perikanan, pertanian, perkebunan dan lainnya, pihaknya fokus membangun SDM agar program yang dijalankan berjalan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat yang lebih kreatif dan memiliki ilmu pengetahuan, setelah itu membangun infrastrukturnya.
Discussion about this post