Akibatnya, kopra tampak hitam/cokelat dan terkesan tidak begitu menarik. Kualitas hasil produknya kurang baik karena warna kelapanya hitam.
“Nilai ekonominya juga rendah sehingga berpengaruh pada harga jual yang sering terjadi fluktuasi,” ujar dia.
Usman mendorong perlunya inovasi dalam proses pengolahan kelapa menjadi kopra putih di mana kualitasnya terjamin dan sesuai permintaan pasar. Dengan demikian, harganya pun bisa terjamin dan masyarakat bisa mendapatkan hasil yang baik.
Saat dilantik sebagai bupati 2021, ia langsung mengadakan inovasi pengembangan kopra putih di Halmahera Selatan. Yang pertama dilakukannya memerintahkan Dinas Pertanian menggelar pelatihan kepada kelompok-kelompok petani kelapa agar bisa menghasilkan kopra putih nilai ekonomisnya jauh lebih tinggi dari pada kopra hitam.
Usai pelatihan itu menyerahkan bantuan 12 unit pengolahan kopra putih yang dipusatkan di Desa Tabapoma, Kecamatan Bacan Timur Tengah.
Dengan demikian, lanjut Usman, para petani bisa menggunakan unit pengolahan kopra putih dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan daya saing komoditi unggulan daerah kelapa menuju senyum kesejahteraan masyarakat.
Para kelompok petani kopra tersebut juga didampingi tenaga penyuluh dari Dinas Pertanian untuk tiap-tiap desa yang mempunyai alat pengolahan, sehingga petani bisa mengetahui cara pengolahannya.
“Program ini kita baru mulai 2021, tapi hasilnya sudah mulai dirasakan masyarakat. Kita akan terus jalankan ini,” ucap Usman Sidik.
Discussion about this post