Menurut mantan Pj Sekda Kolaka Timur (Koltim) ini, peningkatan pergerakan wisatawan nusantara di Sultra cukup signifikan. Pada 2021, ada sekitar 2,5 juta wisatawan dan meningkat menjadi 12,78 juta perjalanan wisata pada 2022.
“Itu tertinggi se-Indonesia, 400 persen peningkatannya. Kalau Sulawesi Selatan baru sekitar 300 persen, daerah lain ada yang stagnan, Data ini menghapus stigma bahwa Sultra hanya jadi tempat jin buang anak, tapi saat ini Sultra telah menjadi daerah tujuan wisata,” ujar Belli.
Ia mengatakan, ada beberapa alasan kunjungan wisatawan di Sultra, diantaranya wisata bahari, kuliner, petualangan, wisata perkotaan, dan desa wisata. Pihaknya memprediksi, hingga akhir 2023, Sultra bisa mencatat 15 hingga 16 juta perjalanan wisata nusantara.
Hal itu dapat dicapai jika inflasi tetap stabil, khususnya di kelompok bahan bakar dan didukung oleh infrastruktur yang memadai.
Discussion about this post