<strong>PENASULTRA.ID, MUNA BARAT</strong> - Kepala Desa (Kades) Kampani, La Aji mengajak seluruh lapisan masyarakatnya kembali menerapkan falsafah hidup orang Muna dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Tujuannya, tak lain untuk mencegah konflik sosial utamanya menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Adapun falsafah yang dimaksud yaitu "Pomasigho, Poangka-angka tau, Poatha-athati". "Pada kesempatan ini saya secara pribadi mengajak kita semua untuk menerapkan falsafah hidup Suku Muna yaitu "Pomasigho, Poangka-angka tau, Poatha-athati" yang di mana artinya mengajarkan kita semua untuk saling menghargai, saling menyayangi dan saling menghormati sesama manusia tanpa memandang jabatan, suku, agama, dan strata sosial," papar La Aji saat menjadi pemateri dalam acara sosialisasi yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Kamis, 21 November 2024. Sebagai awal dari materinya, La Aji menerangkan pengertian dari konflik itu sendiri di mana ia menganggap konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan dua orang atau lebih. "Konflik ini dapat terjadi karena berbagai hal di antaranya disebabkan oleh perbedaan kondisi sosial budaya, nilai, kekuasaan, tujuan dan kepentingan," tuturnya. Olehnya itu, La Aji mengajak masyarakat untuk bersama-sama menerapkan nilai falsafah orang Muna sebagai pedoman dan pandangan hidup guna mencegah konflik sosial. <strong>Penulis: Yus Misran</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/4XFgV1KinK0
Discussion about this post