EP ini juga menyinggung isu politik dan kejadian genosida yang terjadi pada tahun 1965, serta kejadian-kejadian di luar sana. D.O.S.A akan terus mengajak pendengar untuk menjaga amarah dan dendam atas kejadian yang masih menimbulkan duka tersebut.
“Isu mental health mungkin masih tersentuh di sini, karena lagu-lagu D.O.S.A menjadi media penghubung bagi pendengar yang mengalami kegundahan jiwa, dengan harapan bisa menjadi teman atas kesendirian dan luapan kesedihan serta amarah mereka,” jelas Rendra.
Proses pengerjaan EP ini memakan waktu dua bulan, dimulai dari awal April hingga Mei 2024. Rendra menjelaskan bahwa ada tantangan yang dihadapi.
“Tantangannya dalam produksi, terutama pada proses take lead guitar yang harus diulang dua kali hingga mixing mastering ulang. Itu semua karena ada penambahan riff lead gitar agar lebih padat,” lanjut Rendra.
Dalam EP ini, aransemen D.O.S.A lebih variatif dengan banyak elemen tambahan yang membuatnya lebih catchy bagi pendengar.
“Porsi sequencer dan ambient noise kami tambah untuk mencapai nuansa nostalgia yang diharapkan,” ujar Rendra.
Discussion about this post