<strong>Oleh: Arif Syamsudin</strong> Gimik adalah sebagai penanda suatu entitas yang dapat membedakan diri mereka dengan yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu tindakan atau strategi yang sengaja dilakukan untuk menarik perhatian atau menciptakan efek dramatis dalam suatu konteks tertentu, seperti pemasaran, hiburan, atau politik. Gimik biasanya memiliki asal muasal yang beragam dan dapat berasal dari inovasi, kebutuhan untuk membedakan diri, atau upaya mendapatkan perhatian. Arti dan maksud dari gimik adalah untuk menciptakan kejutan, menarik perhatian, dan membangkitkan minat audiens atau konsumen. Dengan menggunakan gimik, seseorang atau suatu entitas berharap dapat membedakan diri mereka dari yang lain, meningkatkan visibilitas, dan mempromosikan produk, layanan, atau pesan yang ingin disampaikan. Sisi positif dari gimik adalah kemampuannya untuk menarik perhatian dan memicu minat orang-orang, yang dapat berdampak positif pada promosi, penjualan, atau keberhasilan suatu acara. Gimik juga dapat menciptakan pengalaman yang unik dan menghibur bagi audiens atau konsumen. Namun, gimik juga memiliki sisi negatif. Beberapa orang mungkin menganggap gimik sebagai trik atau manipulasi yang tidak jujur, terutama jika tujuan sebenarnya tidak jelas atau jika hal itu hanya dilakukan untuk mendapatkan perhatian semata. Gimik yang berlebihan atau berulang-ulang juga dapat kehilangan daya tariknya dan dianggap sebagai taktik yang menjengkelkan atau tidak efektif. Selain itu, gimik juga dapat menimbulkan harapan yang tidak realistis atau menyesatkan, terutama jika produk atau layanan yang diiklankan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Ini dapat mengakibatkan kekecewaan dan hilangnya kepercayaan dari konsumen. Dalam kesimpulannya, gimik memiliki asal muasal yang beragam dan digunakan untuk menarik perhatian serta menciptakan efek dramatis. Sisi positifnya termasuk kemampuannya untuk membedakan diri, meningkatkan visibilitas, dan menghibur audiens. Namun, sisi negatifnya melibatkan persepsi tidak jujur, kekecewaan konsumen, dan kehilangan kepercayaan jika tidak digunakan dengan tepat atau jika terlalu berlebihan<strong>.(***)</strong> <strong>Penulis adalah Pengurus IKW Ikatan Keluarga Wawo – Bima NTB</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/7IVGIZoAQa0?si=XK0rWq5umdjVqrK3
Discussion about this post