<strong>Oleh: Samsu Adi Rahman</strong> Sinorang Pantai merupakan dusun yang berada di Desa Sinorang, Kecamatan Batu Selatan, Kabupaten Banggai memiliki beberapa potensi yang menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan lokal, nusantara maupun wisatawan mancanegara. Potensi yang dimiliki Sinorang Pantai saat ini diantaranya wisata pantai, wisata bahari, wisata daratan (tawar), wisata satwa, dan wisata kuliner. Daya tarik yang dimiliki wisata Pantai Sinorang adalah adanya pantai yang panjang dan bersih, pasir hitam, dan bisa menikmati sunrise (matahari terbit), wisata bahari yang bisa diandalkan adalah wisata selam, snorkling, dan wisata mangrove. Sedangkan wisata daratan (tawar) memiliki daya tarik sungai yang panjang. Wisata satwa memiliki daya tarik ekowisata penyu dan wisata biota lainnya, serta adanya wisata kuliner. Salah satu yang menjadi daya tarik dan dikembangkan saat ini adalah ekowisata penyu. Kegiatan ekowisata penyu merupakan binaan Universitas Muhammadiyah Luwuk dan JOB Tomori. Ekowisata penyu difokuskan pada perlindungan penyu dan peningkatan pendapatan masyarakat melalui ekowisata. Konsep ekowisata yang dikembangkan di Sinorang Pantai menerapkan konsep yang memanfaatkan keberadaan habitat penyu maupun keberadaan penyu sebagai objek dan daya tarik wisatawan. Perencanaan ini akan memberikan pengetahuan kepada pengunjung mengenai pentingnya pelestarian penyu dan sebagai imbauan untuk menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Ekowisata penyu yang dikembangkan di Sinorang Pantai didasarkan pada prinsip pengembangan destinasi wisata agar berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan dengan membentuk suatu organisasi ekowisata yang terdiri dari para masyarakat yang berkompeten di bidang ekowisata serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan jasa ekowisata serta berbasis kemitraan. Sebelumnya telah dibentuk pengelola ekowisata penyu dengan nama ”Pelangi Penyu”. Pelangi penyu yang terdiri dari masyarakat setempat yang akan menjadi binaan dan akan didampingi oleh UMLB dan JOB Tomori untuk pengembangan pengelolaan ekowisata penyu. Pengembangan ekowisata penyu berbasis masyarakat merupakan pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan ekowisata secara berkelanjutan. Aktivitas ini akan memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, membuka homestay, warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal baik secara materi, spiritual, kultural maupun intelektual.<strong>(***)</strong> Desa Sinorang, 8 April 2023 <strong>Penulis asal Universitas Muhammadiyah Luwuk</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/FI3dwui9E4s
Discussion about this post