Proses pembuatan lagu Bersinggah ini rupanya berjalan cukup panjang. Lagu yang sudah dibuat Dennis dari tahun lalu ini terkendala kondisi jarak Imanuel yang berdomisili di Kupang dan Dennis di Jakarta.
“Awalnya gue dan Lala (Marion Jola) lagi main ke kampungnya Lala di Kupang. Kemudian gue ketemu dengan komunitas musik disana dan bertemu dengan Imanuel. Lalu kita jamming, gue pikir ‘wah ini orang suaranya asyik banget’. Ternyata dia vokalis band indie yang sudah mengeluarkan single namanya Noctrunes. Berjalan dengan kesibukan masing-masing, setahun kemudian gue ketemulah melodi untuk lagu ini dan karakter vokal yang paling cocok dengan lagu ini adalah Imanuel,” papar Dennis.
Sweet Holic mengedepankan pilihan bermusik dengan background yang masih jujur alias menggunakan instrumen musik organik atau alami, dibandingkan musik digital.
Mengambil jalur independen, Sweet Holic merasa lebih bebas dalam berkarya, tanpa batasan namun tetap memiliki identitas bermusik sendiri dalam menyuguhkan musik yang mereka sukai untuk dinikmati para pendengarnya.
“Disini gue menghadirkan vibes Pop tahun 90-2000an karena gue rasa di era sekarang udah jarang banget musisi atau band yang dalam menciptakan karya menggunakan instrumen yang organik. Bahkan disini ada part lagu dengan solo gitar yang mulai jarang digunakan. Menurut gue sekarang itu orang udah mulai bikin lagu dengan kord, sequence dan lirik yang simple,” bebernya.
“Hal-hal fundamental di musik yang crucial menurut gue jadinya hilang. Makanya di Sweet Holic ini gue berusaha berkarya secara jujur aja. Dengerin musik yang mau gue denger, bikin lagu yang gue mau dan mainkan musik yang gue suka. Gue yakin pendengar musik bisa rasakan nilai otentiknya,” ujar Dennis menambahkan.
Discussion about this post