Hal ini sejalan dengan visinya menjadi perpanjangan tangan mendukung kebijakan BI pusat, berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.
Kepala Perwakilan BI Sultra, Bimo Epyanto mengatakan Wakatobi Wave 2021 menjadi momentum membangkitkan sektor pariwisata maritim di kepulauan eksotik tersebut.
“Bahwa Wakatobi telah siap menyambut tamu yang ingin menikmati Wakatobi Wave adalah salah satu wujud sinergi dan kolaborasi nyata antar berbagai pemangku kepentingan yang terlibat demi mewujudkan Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan) di Kabupaten Wakatobi, serta bersama-sama mempromosikan pariwisata Wakatobi untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara,” kata Bimo.
Sekali mendayung, BI turut memanfaatkan momen ini mengampanyekan sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Indonesian Standard) serta kampanye Cinta, Bangga & Paham (CBP) Rupiah pada masyarakat Wakatobi. Bimo berharap di masa pandemi ini masyarakat kian melek dengan kultur digitalisasi transaksi.
“Dari sisi BI, kita juga memberi masukkan ke Pemda agar ada dukungan infrastruktur jaringan memadai agar kampanye pariwisata, UMKM dan yang saat ini kita galakkan adalah pembayaran non tunai bisa berjalan maksimal,” kata Bimo disela kegiatan Capacity Building Media Sultra yang digelar berbarengan event Wakatobi Wave 2021.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng yang juga hadir secara daring memeriahkan opening ceremony Wakatobi Wave 2021 menegaskan Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan pariwisata. Termasuk UMKM selaku pendukung sektor pariwisata.
Oleh BI, pengembangan pariwisata Wakatobi diarahkan agar mengedepankan penguatan dimensi 3A (Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas) dan 2P (Promosi dan Pelaku Usaha).
Meski dihadang cuaca tak bersahabat, Event Wakatobi Wave tahun 2021 sukses menyedot perhatian ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
“Semoga lebih banyak kegiatan seperti ini agar produk UMKM bisa dikenal lebih luas. Harapan kita ada wadah atau sentral oleh-oleh yang disediakan pemerintah agar kita bisa pajang produk di situ,” ujar Asfinah, pedagang produk cederamata khas Wakatobi.
Penulis: Siti Marlina
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post