PENASULTRAID, SUKABUMI – Bencana banjir bandang Sukabumi sudah lewat satu bulan, para relawan banyak yang sudah balik kanan. Namun derita penyintas belum juga sirna.
Ribuan pengungsi masih menempati tenda-tenda pengungsian, sebagian lagi mengungsi di sekolah-sekolah yang sementara libur semesteran. Sebagian lagi masih menumpang di rumah kerabat dan tetangga yang selamat dari banjir bandang.
Sehari dua hari mungkin tinggal di pengungsian bukan masalah, namun bila berminggu-minggu bahkan lebih dari satu bulan mengungsi maka permasalahan mulai muncul. Mulai dari penyakit, konflik di antara pengungsi dan risiko terhadap terjadinya gangguan biologis mengingat ketiadaan privasi di antara penyintas.
Demikian terungkap dari hasil temu relawan bersama dengan jajaran Pemerintah daerah Sukabumi di Bogor, Jumat 3 Januari 2025.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra mengungkapkan bahwa dibutuhkan lebih dari 3000 Huntara untuk seluruh penyintas banjir bandang yang tersebar di 39 kecamatan.
“Kami telah berkoordinasi dengan kepala desa dan camat untuk penyiapan lahan bagi pembangunan Huntara,” ungkap Wawan.
Keterbatasan anggaran, kata dia menjadi satu kendala yang dihadapi pemerintah kabupaten.
“Saya berharap dukungan para relawan dari berbagai lembaga dan komunitas untuk mewujudkan Huntara bagi penyintas. Kita tidak ragu untuk duduk bareng dengan para relawan yang sudah teruji di lokasi bencana,” ungkap Wawan.
Merespon harapan tersebut, Filantropi Muda Indonesia menggelar pertemuan dan tatap muka relawan dengan Pemkab Sukabumi untuk membantu masa recovery tersebut.
“Besok sudah memasuki hari sekolah, banyak sekolah yang sudah harus dikosongkan dari pengungsi agar aktivitas belajar mengajar tak terganggu. Satu sisi pengungsi belum ada solusi untuk tempat tinggal sementara,” ungkap Kepala BPBD Sukabumi, Deden Sumpena dilokasi FGD relawan dengan Pemkab Sukabumi.
Direktur Eksekutif Indonesia CARE, Lukman Azis menyambut positif ajakan Pemkab Sukabumi untuk kembali turun membantu para penyintas di masa Recovery tersebut.
Discussion about this post