“Saya berharap dukungan para relawan dari berbagai lembaga dan komunitas untuk mewujudkan Huntara bagi penyintas. Kita tidak ragu untuk duduk bareng dengan para relawan yang sudah teruji di lokasi bencana,” ungkap Wawan.
Merespon harapan tersebut, Filantropi Muda Indonesia menggelar pertemuan dan tatap muka relawan dengan Pemkab Sukabumi untuk membantu masa recovery tersebut.
“Besok sudah memasuki hari sekolah, banyak sekolah yang sudah harus dikosongkan dari pengungsi agar aktivitas belajar mengajar tak terganggu. Satu sisi pengungsi belum ada solusi untuk tempat tinggal sementara,” ungkap Kepala BPBD Sukabumi, Deden Sumpena dilokasi FGD relawan dengan Pemkab Sukabumi.
Direktur Eksekutif Indonesia CARE, Lukman Azis menyambut positif ajakan Pemkab Sukabumi untuk kembali turun membantu para penyintas di masa Recovery tersebut.
“Masa recovery ini harus dilihat komprehensif. Bukan hanya soal kebutuhan Huntara. Tapi bagaimana membangkitkan kembali semangat hidup dan kemandirian masyarakat yang menjadi korban,” ujar Lukman.
Relawan, kata Lukman memiliki kemampuannya masing-masing. Di masa recovery ini, ada 4 aspek yang perlu segera dibangun.
Pertama, hunian sementara sambil menunggu anggaran pemerintah untuk membangun huntap. Kedua sarana ibadah dan sekolah yang rusak mengingat kondisi bangunan itu turut hancur dalam musibah banjir bandang kemarin. Ketiga infrastruktur, banyak jalan dan jembatan terputus.
Discussion about this post