“Pada Jumat sekitar pukul 09.00 Wita, cucu pasien tiba-tiba mencari dokter untuk segera memberi tindakan karena kondisi pasien kritis. Padahal sesuai SOP perawat jaga sudah menyampaikan ke dokter yang saat itu sedang melakukan visit terhadap pasien lainnya,” kata Muslimat, Minggu 7 September 2024.
“Pasien (NG) sebelumnya sudah pernah dirawat di sini dengan riwayat stroke,” Muslimat menambahkan.
Plh Direktur RSUD dr. H. LM. Baharuddin itu mengatakan, belum sempat mendapat tindakan medis, pasien dinyatakan meninggal dunia, sehingga IL (cucu NG) yang merasa tidak mendapat pelayanan kemudian mengamuk di selasar ruang inap Melati dan merusak fasilitas sekitar.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi karena dapat merugikan pasien lainnya,” ujarnya.
Muslimat menyayangkan penyebaran video yang dilakukan tanpa mengetahui kejadian secara utuh. Menurutnya, saat ini, pihak manajemen RSUD sedang menunggu kepulangan Direktur RSUD dr. H. LM. Baharuddin yang sedang menjalani ibadah umroh, untuk membahas tindakan selanjutnya terkait video viral tersebut termasuk kemungkinan akan menempuh jalur hukum.
Sementara itu IL mengaku, apa yang dijelaskan pihak management RSUD dr H. LM. Baharuddin tak sesuai fakta sebenarnya. Menurut IL tidak ada tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit sampai akhirnya kakeknya (NG) meninggal dunia.
Ia juga menepis adanya penolakan atas penanganan dari pihak keluarga yang akan dilakukan RSUD.
IL juga mengaku, ia mengamuk karena tak ada kejelasan dari pihak management RSUD yang menyebabkan kakeknya tak terselamatkan. Emosinya tak terbendung sehingga aksinya merupakan spontanitas yang dipicu lantaran kakeknya yang sudah tak bernyawa.
Discussion about this post