“Ada beberapa kesalahan yang kami lihat, antara lain tidak adanya transparansi di masyarakat, tidak adanya pemilihan tingkat RT, tidak adanya tim pemilihan dan Pokja pengawasan dan tidak ada dokumentasi dari hasil pelaksanaan,” ujar Karlos.
Ia mengatakan, dalam proses pemilihan pengurus BKM disinyalir adanya intervensi dari Lurah Foo Kuni.
Pasalnya, sebelum proses itu diselenggarakan, oknum Lurah Foo Kuni sempat menawarinya untuk duduk sebagai Kordinator BKM di wilayah itu, namun ia menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
“Saya sempat ditawari sama pak lurah untuk duduk sebagai kordinator BKM tapi saya tolak. Adanya kejanggalan ini, saya dan tokoh masyarakat lainnya menyatakan menolak hasil pemilihan BKM di Kelurahan Foo Kuni yang dibuktikan dengan tanda tangan penolakan,” Karlos menambahkan.
Menanggapi keluhan dan sorotan warga Foo Kuni tersebut, Pendamping P2KP Muna, Ari Sandi mengaku telah berkoordinasi dengan pendamping lapangan.
Discussion about this post