• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Digitalisasi, Guru, dan Infrastruktur: Tiga Pilar PHTC Menuju Pendidikan Modern

23 Mei 2025

KPU Konsel Ungkap Ratusan Orang Hilang dari DPT

3 Juli 2025

Rasa yang Mengikat, Cerita Inspiratif UMKM Lokal Sambal Nagih Bersama Shopee

3 Juli 2025

Bank Sultra Raih Penghargaan BPD Terbaik Kategori Aset di Bawah Rp15 T

3 Juli 2025

Bahlil-DPR Sepakat Persetujuan RKAB Tambang Minerba Kembali Jadi 1 Tahun

3 Juli 2025

Pengurus IKAL Lemhannas Sultra Resmi Dilantik, Andi Paterai Tjulang Jabat Ketua

2 Juli 2025

Panitia Kongres Persatuan PWI 2025 Temui Menkum RI dan Kapuspen TNI

2 Juli 2025

Bupati Darwin dan Bachrun Diganjar Penghargaan oleh Polri

2 Juli 2025

PT Vale Raih Dua Prestasi di AREA 2025 Bangkok

2 Juli 2025

Pertamina Bangun Kolaborasi Strategis dengan Gubernur Sulteng

2 Juli 2025

Pemkot Baubau Jagokan Gonda Baru Juara Lomba Kelurahan

1 Juli 2025

Gubernur ASR Jadi Irup saat Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Sultra

1 Juli 2025

Energi dan Inflasi, Pukulan Ganda Menggerus Daya Beli Rakyat

1 Juli 2025
Kamis, 3 Juli 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Digitalisasi, Guru, dan Infrastruktur: Tiga Pilar PHTC Menuju Pendidikan Modern

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
23 Mei 2025
in PenaPembaca
A A
0

Ilustrasi. Foto: goresanilmu

2
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: Fadil Maman

Pendidikan yang bermutu merupakan fondasi utama bagi kemajuan bangsa. Namun, untuk mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan bermutu bagi seluruh anak bangsa, diperlukan keterlibatan kolektif seluruh unsur masyarakat.

Partisipasi semesta—yakni sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, institusi pendidikan, masyarakat, dunia usaha, serta organisasi masyarakat sipil—menjadi pilar yang tak tergantikan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Secara yuridis, amanat partisipasi semua unsur dalam pendidikan tercermin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga.

Baca Juga

Menuju Generasi Emas Digital: Coding, AI dan TKA Bersinergi dalam Kelas

Anak Sekolah-Teknologi Kecerdasan: Jalan Menuju Kedaulatan Digital Indonesia

Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Mubar dapat Dukungan Menteri PU

Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu Lonjakan Kasus Diabetes, Ini Strategi Penanggulangannya

Historisnya, sejak masa kemerdekaan, pendidikan selalu menjadi alat perjuangan bangsa dalam membentuk manusia merdeka dan berkarakter. Bung Karno pernah menyatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pendidikan.”

Secara filosofis, pendidikan merupakan instrumen pembebasan dan pemberdayaan (Freire, 1970), yang tidak hanya menyalurkan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kritis.

Secara sosiologis, partisipasi semesta menciptakan kontrol sosial dan kesadaran kolektif yang mendorong pemerataan akses serta peningkatan mutu pendidikan (Durkheim, 1912).

Realitas Dalam Pendidikan Indonesia Saat Ini

Realitas yang kita hadapi masih jauh dari ideal. Temuan PISA 2022 menunjukkan bahwa literasi siswa Indonesia berada di peringkat 39 dari 41 negara yang disurvei. Meskipun peringkat meningkat dari tahun sebelumnya, skor literasi justru mengalami penurunan, mengindikasikan adanya permasalahan substansial dalam efektivitas pembelajaran dan literasi dasar siswa (OECD, 2023).

Ketimpangan antara peningkatan peringkat dan penurunan skor ini menjadi tanda bahwa reformasi kebijakan pendidikan belum sepenuhnya menyentuh aspek kualitas pembelajaran secara menyeluruh.

Menurut teori Input-Process-Output dalam pendidikan, ketidakseimbangan antara input (kurikulum, guru, fasilitas) dan proses (metode mengajar, pengawasan, keterlibatan orang tua) dapat menghasilkan output yang tidak optimal—sekalipun reformasi dilakukan secara struktural.

Situasi ini diperparah dengan data Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2025, yang mencatat bahwa indeks integritas sektor pendidikan Indonesia hanya mencapai skor 69,50, masuk dalam level “korektif”.

Ini mengindikasikan persoalan serius dalam tata kelola pendidikan, termasuk praktik pungutan liar, penyimpangan alokasi anggaran BOS, hingga manipulasi nilai ujian nasional di beberapa daerah.

Teori Good Governance menekankan bahwa sistem pendidikan yang sehat harus ditopang oleh transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Ketika prinsip-prinsip ini tidak terwujud, maka ekosistem pendidikan akan terus berada dalam siklus disfungsional (Sukma & Leelasantitham, 2022).

Fenomena yang mengkhawatirkan juga muncul di tingkat lokal. Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali, dalam laporan evaluasi semester genap tahun 2024/2025, menyatakan bahwa sebanyak 23,8% siswa SMP kelas 7 belum mampu membaca teks naratif sederhana dengan lancar.

Ini menjadi ironi karena survei yang sama menunjukkan bahwa lebih dari 87% siswa tersebut memiliki akses harian terhadap media sosial seperti TikTok dan Instagram. Ketimpangan ini menunjukkan bahwa literasi digital berkembang jauh lebih cepat daripada literasi dasar—sebuah bentuk disorientasi literasi yang patut dikhawatirkan.

Fenomena serupa terjadi di jenjang SD, khususnya kelas atas. Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan oleh Balitbang Kemdikbudristek pada Maret 2025, ditemukan bahwa 1 dari 4 siswa kelas 5 SD di kota-kota besar di Indonesia mengaku lebih senang belajar dari konten YouTube ketimbang buku teks.

Sementara itu, hanya 34% dari total siswa yang mampu menyelesaikan bacaan 5 paragraf dengan pemahaman penuh. Hal ini mengindikasikan perubahan pola kognisi anak-anak Indonesia yang dipengaruhi oleh era digital yang serba cepat dan visual.

Menurut Jean Twenge dalam teorinya tentang iGen, generasi yang tumbuh dengan media digital cenderung mengalami penurunan attention span dan preferensi terhadap konten instan, yang berdampak pada rendahnya daya serap terhadap bacaan panjang dan kompleks (Kemdikbudristek, 2025).

Situasi di SMA tidak lebih baik. Berdasarkan evaluasi internal oleh Forum Guru Nasional (FGN) tahun 2025, ditemukan bahwa hanya 41,6% siswa SMA kelas 11 yang memiliki kemampuan literasi argumentatif memadai—yaitu kemampuan menyusun opini berdasarkan data dan fakta.

Rendahnya kemampuan ini berdampak langsung pada kesiapan siswa dalam menghadapi dunia akademik maupun kerja yang menuntut berpikir kritis dan reflektif. Fenomena ini sejalan dengan temuan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), yang menyebutkan bahwa hanya 32% peserta UTBK 2024 yang mampu menjawab soal bacaan kritis dengan benar lebih dari 70% (FGN, 2025).

Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah lemahnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan kebijakan nasional dalam membentuk budaya literasi. Banyak sekolah masih terpaku pada paradigma penilaian numerik dan belum fokus pada pemahaman mendalam, sementara di sisi lain, keluarga belum sepenuhnya berperan sebagai fasilitator literasi di rumah.

Ditambah lagi, minimnya kebijakan pembinaan literasi berbasis komunitas menyebabkan banyak siswa kehilangan ruang reflektif di luar kelas. Menurut teori Ecological Systems dari Bronfenbrenner, perkembangan kognitif dan moral siswa sangat dipengaruhi oleh interaksi antar sistem sosial seperti keluarga, sekolah, media, dan lingkungan sosial.

Jika salah satu sistem mengalami disfungsi, maka keseluruhan proses pembelajaran pun akan terganggu (Pradana, 2019).

Sebagai respons terhadap kondisi ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menggodok Peraturan Pemerintah tentang pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Kebijakan ini ditujukan untuk membatasi distraksi digital serta mendorong lahirnya ekosistem belajar yang lebih sehat. Meski demikian, pembatasan semata tidak cukup. Diperlukan pendekatan integratif yang menggabungkan pendidikan literasi digital, penguatan budaya membaca, serta pembaruan kurikulum berbasis pemikiran reflektif dan kritis.

Dengan segala tantangan ini, perbaikan sistemik tidak boleh ditunda. Data-data dan fenomena yang terjadi di SD, SMP, hingga SMA adalah peringatan keras bahwa Indonesia membutuhkan transformasi mendalam, bukan hanya dari segi regulasi, tetapi juga dari paradigma.

Literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi merupakan fondasi berpikir, menganalisis, dan mengambil keputusan secara etis. Tanpa literasi yang kuat, cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa jadi hanya akan tinggal narasi kosong belaka.

PHTC Sebagai Jawaban Realitas Masa Kini

Menanggapi kompleksitas tantangan tersebut, pemerintah melalui Kemendikbudristek merumuskan sebuah pendekatan kebijakan transformatif yang diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hardiknas 2025, yaitu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).

Presiden menegaskan pentingnya perbaikan pendidikan yang tidak bisa lagi menunggu waktu puluhan tahun. Dalam pidatonya, ia menyatakan, “Kita harus memperbaiki sebanyak-banyaknya sekolah di seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya.” Komitmen ini menandai babak baru dalam percepatan reformasi pendidikan nasional.

PHTC berdiri di atas tiga pilar utama: perbaikan infrastruktur pendidikan, digitalisasi pembelajaran, dan penguatan peran serta kesejahteraan guru. Pertama, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan difokuskan pada ribuan sekolah yang mengalami kerusakan berat, baik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) maupun di daerah padat penduduk.

Data Kemendikbudristek menyebutkan bahwa lebih dari 48.000 sekolah di Indonesia saat ini berada dalam kondisi tidak layak (Kemendikbudristek, 2024), sehingga intervensi cepat menjadi sangat penting.

Kedua, digitalisasi pembelajaran dirancang sebagai respons terhadap tantangan era Society 5.0 dan penetrasi teknologi yang masif di kalangan generasi muda. PHTC menyediakan perangkat belajar digital kepada siswa dan pelatihan literasi digital bagi guru untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif dan berbasis teknologi.

Kajian oleh UNESCO (2022) menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan mampu meningkatkan retensi materi hingga 30% dibanding metode konvensional, jika didampingi dengan pelatihan guru yang memadai.

Page 1 of 2
12Next
Tags: DigitalisasiFadil MamanGuruInfrastrukturKemendikbudristek RIOpiniPendidikan ModernPengamat EkonomiPengamat PendidikanPHTCUIN SAIZU
Share1Tweet1SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Bareskrim Polri Bongkar Grup Facebook Penyebar Pornografi Anak

Next Post

SSB Gandeng Terex Hadirkan Rough Terrain Crane Berstandar Internasional

RelatedPosts

Energi dan Inflasi, Pukulan Ganda Menggerus Daya Beli Rakyat

1 Juli 2025

Perundungan Anak Terus Terjadi, Islam Sebagai Solusi

1 Juli 2025

Peringatan Muharram, Momentum Terbaik untuk Refleksi

30 Juni 2025

Menuju Generasi Emas Digital: Coding, AI dan TKA Bersinergi dalam Kelas

26 Juni 2025

Sensus Ekonomi 2026 Memperkuat Ekonomi Digital dan Lingkungan

24 Juni 2025

Peran Statistik Resmi dalam Membangun Ekosistem Ekonomi Digital dan Kreatif

18 Juni 2025
Load More
Next Post

SSB Gandeng Terex Hadirkan Rough Terrain Crane Berstandar Internasional

Discussion about this post

PenaEkobis

PenaEkobis

Bank Sultra Raih Penghargaan BPD Terbaik Kategori Aset di Bawah Rp15 T

by Redaksi Penasultra.id
3 Juli 2025
0

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara (Sultra) atau lebih dikenal Bank Sultra kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional.

Read moreDetails

PT Vale Raih Dua Prestasi di AREA 2025 Bangkok

2 Juli 2025

Jajaran Brand Pilihan Konsumen Peraih Brand Choice Award 2025

30 Juni 2025

Sosialisasi Teman LPG di Sultra, Dorong Kesadaran Penggunaan LPG yang Aman

28 Juni 2025

Infoekonomi.id Sukses Gelar 7th Indonesia Top Digital Public Relations Award 2025

27 Juni 2025

Recommended Articles

11 Pengurus Mundur, Ini Kata Ketua Gerindra Muna

14 Oktober 2024

F8 Makassar Targetkan 600 Ribu Kunjungan Hingga Rp30 Miliar Transaksi

16 Juli 2024

Kemenag Sultra dan GP Ansor Doakan Menteri Agama

6 Januari 2021

Nelayan Bombana Tolak Rencana Jhonlin Group Kelola Pulau Basa

12 Agustus 2021

Claro Wedding Festival 2025, Ada Cash Back Hingga Rp5 Juta

8 Februari 2025
Load More

Populer Minggu Ini

  • Fotonya Dicatut Oknum Penipu di WhatsApp, Ini Kata Wabup Konawe

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Bekas Galian Kabel Telkom di Muna Terbengkalai

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
  • Pangdam XIV/Hasanuddin Tinjau Persiapan Batalyon Baru di Baubau

    40 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Bupati Darwin Perbaiki Pelayanan-Siagakan Satpol PP di RSUD Mubar

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Ridwan Badallah Vs PT Cahaya Mining Abadi, Kuasa Hukum: Murni Urusan Pribadi

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Video: Sinonggi dengan Kambatu-Tawaoloho Semakin Diminati

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️