Dickie Widjaja, Chief Innovation Officer Investree berpendapat bahwa perkembangan teknologi dan skills manusia harus berjalan seimbang agar perubahan dapat diterima dengan mudah.
“Seperti yang kita tahu, teknologi yang diterapkan oleh perusahaan pastinya memiliki background dan goals masing-masing. Mulai dari segi biaya, penerapan, dan implementasi dalam tim nantinya akan seperti apa. Kalau bicara tentang AI, ini merupakan teknologi baru dan yang paling well-known adalah chatGPT. Saya yakin pasti teman-teman sudah sering menggunakan untuk beberapa aktivitas seperti menulis surat, membuat framework. Jika kita kulik lebih dalam, bisa jadi chatGPT ini bukanlah tantangan namun bisa kita manfaatkan untuk mempermudah pekerjaan. Menurut saya, kita masih ada kesempatan untuk mencari celah untuk mensinergikan perkembangan teknologi dengan skills yang kita miliki,” paparnya.
Sementara itu, Alamanda Shantika, Chief Executive Officer BINAR menuturkan bahwa konsep humanity & technology tidak bisa terpisahkan dengan mudah.
“Jika diberikan pertanyaan apakah AI akan menggantikan manusia seutuhnya? Bisa jadi saya akan menjawab tidak. Konsep implementasi teknologi pada ekosistem bisnis dan perusahaan tidak dapat digantikan dengan begitu mudahnya. AI dapat menggantikan beberapa pekerjaan, tapi manusia juga dapat bertahan jika didampingi dengan upskilling untuk bisa beradaptasi dengan teknologi yang baru dan canggih. Di sisi lain, tugas-tugas yang sering berubah dan karena itu membutuhkan hal-hal seperti kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas lebih sulit untuk digantikan oleh teknologi,” katanya.
Melalui Digitrans Corner, BINAR for Business memberikan dua ruang diskusi dan disampaikan oleh para expertise yang berbeda. Ruang diskusi yang pertama memiliki topik Maximizing AI to Boost Organizational Growth dan yang kedua adalah #1 Digital Transformation Hack: Balancing Investment between People & Technology.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post