“Di posyandu selalu ditimbang, untuk mengetahui apakah pertumbuhan bayi sehat atau tidak. Jika selama tiga bulan lantas tidak naik berat badannya berarti si anak ada masalah dengan kesehatannya. Jadi itu perlunya diberikan asupan gizi yang baik agar pertumbuhannya juga sehat,” ujar Taufik.
Ia mengatakan, jika ditemukan kasus balita yang terganggu pertumbuhan alias kurang gizi, maka ada PMT pemulihan yang diberikan selama 90 hari kepada penderita.
Dana pemulihan itu boleh di sharing dari dana puskesmas dan dana desa (DD) pemdes maupun pemerintah kelurahan setempat.
“Kalau puskesmas anggarannya longgar, bisa juga di handel semua, tapi semua tergantung komunikasi antara pihak puskesmas dan pemdes,atau kelurahan. Germas ini salah satu tujuannya juga untuk mencegah stunting. Kalau masyarakat sudah mempraktekkan tujuh aktifitas itu, maka kita berharap stunting akan tercegah dengan baik,” kata Taufik.
Taufik juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga gizi seimbang. Sebab gizi seimbang itu adalah sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral di dalamnya.
Program Germas juga menggalakan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
Menurut Taufik, di Indonesia saat ini diperhadapkan dengan dua masalah ganda. Di Satu sisi penyakit menular bisa dieliminasi, namun disisi lain penyakit menular sudah mulai berkembang.
Discussion about this post