Dimana warga diancam jika tidak memilih “kuning” (salah satu paslon Bupati Wakatobi), maka listrik subsidi akan dicabut, PKH tidak akan dicairkan serta BSPS tidak akan diberikan. Hal itu membuatnya geram.
Olehnya, setelah mengetahui Haerudin berada di Binongko untuk melaksanakan reses bersama anggota DPRD Sultra, ia dan sejumlah koleganya mendatanginya.
“Tiba disana saya memanggil Haerudin Buton untuk minta klarifikasi, tapi karena situasi panas akhirnya kami cekcok. Bukan saya aniaya dia,” beber Hasan.
“Terkait saya teriak Anggota DPRD Sultra Aksar, itu juga karena saya mau minta klarifikasi, kenapa resesnya itu kesannya tertutup. Yang hadir hanya kelompok pendukung Golkar. Kalau reses yang benar dong. Undang semua masyarakat agar bisa menerima semua aspirasi dari berbagai kalangan, tidak pandang warna,” tambah Hasan.
Koordinator Tim Pemenangan H. Haliana-Ilmiati Daud di Kecamatan Togo Binongko ini berharap, pertarungan dalam Pemilihan Kepala Daereh (Pilkada) Wakatobi 2020 berjalan tanpa intimidasi kepada masyarakat kecil dari berbagai pihak, apalagi pejabat.
Discussion about this post