<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1614574451772000&usg=AFQjCNE__7afWPaDP3egysfu4k24lBksLA">PENASULTRA.ID</a>, WAKATOBI</strong> – Tokoh Pemuda Kelurahan Popaliya, Kecamatan Togo Binongko, Kabupaten Wakatobi, Hasan membantah telah melakukan penganiayaan terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi, Haerudin Buton. Menurutnya, dirinya hanya cekcok (berselisih) karena kesal dengan anggota DPRD Fraksi Golkar itu yang diduga selalu memanfaatkan program Pemerintah Pusat untuk kepentingan politik. Bahkan, melalui kaki tangannya, Haerudin tak segan-segan mengintimidasinya warga yang tidak searah dengan kepentingannya. “Hanya cekcok biasa yang tak perlu dibesar-besarkan. Bukan penganiayaan seperti pengakuan Haerudin disejumlah media. Kalau saya aniaya pasti akan babak belur. Tapi buktinya dia baik-baik saja kan. Jangan lah kejadian itu di goreng sana-sini. Itu tidak baik,” kata Hasan, Selasa 6 Oktober 2020. Ia mengaku, cekcok itu bermula setelah dirinya menerima laporan dari warga yang diintimidasi oleh Haeruddin melalui kaki tangannya beberapa waktu lalu. Dimana warga diancam jika tidak memilih “kuning” (salah satu paslon Bupati Wakatobi), maka listrik subsidi akan dicabut, PKH tidak akan dicairkan serta BSPS tidak akan diberikan. Hal itu membuatnya geram. Olehnya, setelah mengetahui Haerudin berada di Binongko untuk melaksanakan reses bersama anggota DPRD Sultra, ia dan sejumlah koleganya mendatanginya. “Tiba disana saya memanggil Haerudin Buton untuk minta klarifikasi, tapi karena situasi panas akhirnya kami cekcok. Bukan saya aniaya dia,” beber Hasan. “Terkait saya teriak Anggota DPRD Sultra Aksar, itu juga karena saya mau minta klarifikasi, kenapa resesnya itu kesannya tertutup. Yang hadir hanya kelompok pendukung Golkar. Kalau reses yang benar dong. Undang semua masyarakat agar bisa menerima semua aspirasi dari berbagai kalangan, tidak pandang warna,” tambah Hasan. Koordinator Tim Pemenangan H. Haliana-Ilmiati Daud di Kecamatan Togo Binongko ini berharap, pertarungan dalam Pemilihan Kepala Daereh (Pilkada) Wakatobi 2020 berjalan tanpa intimidasi kepada masyarakat kecil dari berbagai pihak, apalagi pejabat. Pilkada tanpa menekan rakyat kecil dengan memanfaatkan program pemerintah akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas sesuai dengan cita-cita demokrasi. Untuk diketahui, perselisihan antara Hasan dan Haerudin Buton sebelumnya sudah ditangani pihak Polsek Binongko atas laporan Haerudin. Namun kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/d0iwB7RETeA
Discussion about this post