Kisah heroik Al-Mutashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, dalam judul Penaklukan kota Ammuriah.
Ketika itu, Khalifah/Amirul Mukminin al-Mutasim, sedang memegang gelas untuk minum, ketika didengarnya seorang muslimah dilecehkan oleh tentara Romawi. Khalifah pun langsung berseru kepada panglima perangnya agar bersiap menuju Ammuriah, tempat dimana muslimah tersebut berseru meminta tolong.
Konon, muslimah itu keturunan Bani Hashim dan sedang berbelanja di sebuah pasar di kawasan negeri di bawah kekuasaan Romawi, di utara benua Asia, yakni tepatnya di kota Ammuriah, kawasan Turki hari ini.
Puluhan ribu asykari (tentara Khilafah) pun disiapkan mulai dari gerbang ibukota di Baghdad hingga ujungnya mencapai kota Ammuriah. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh Khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Inilah contoh penguasa dalam islam yang sesungguhnya. Mendengar teriakan kaum muslim yang teraniaya serta langsung merespon dan menolong mereka dengan segera. Beda halnya dalam kehidupan saat ini, para penguasa-penguasa negeri muslim hanya sibuk mengutuk tindakan diskriminasi terhadap kaum muslim tanpa ada tindakan nyata untuk menghilangkan tindakan diskriminasi tersebut.
Sudah saatnya kaum Muslim bangkit dan menyadari bahwa hanya islam yang mampu menyelamatkan kaum Muslim/Muslimah india dan saudara muslim lainya. Karena hanya penerapan syariat islam secara keseluruhan yang dapat mendatangkan keadilan bagi seluruh umat manusia baik muslim maupun non muslim. Wallahualam.(***)
Penulis: Pemerhati Umat
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post