“Keempatnya yakni kampanye masif, integrasi dengan promo paket wisata, ketersediaan transportasi efisien dan terjangkau serta aspek keberlanjutan,” Belli menambahkan.
Strategi BBWI dapat dipilah dalam bentuk tematik bulanan. Misalnya, Januari yaitu bulan lunar festival, Februari yaitu bulan bumi pertiwi, dan Maret yaitu bulan film.
Pada bulan Februari, katanya, sebagai bagian dari tematik bulan bumi pertiwi, pihaknya mencoba memasarkan produk wisata adventure dalam event Asean Tourism Fair atau ATF yang akan digelar di Yogyakarta 2-5 Desember 2023.
“Selain itu, kita juga memiliki dua event yang telah masuk dalam kalender wisata nasional yakni Wakatobi Wave dan Festival Kande-Kandea di Tolandona, Buton Tengah,” Belli menambahkan.
Gernas BBWI juga akan diintegrasikan dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia, misalnya agar hotel-hotel yang ada di Sultra menggunakan produk-produk lokal atau dalam negeri.
“Seperti sabun, shampoo, bahan makanan, dan lainnya, termasuk lagu-lagu yang didendangkan dari musisi Indonesia atau music-musik etnik/khas di daerah,” Belli memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post