“Karena sebelum proses hukum, ia sudah menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Ini lebih kepada pembunuhan karakter pribadi saya. Dan upaya merusak nama baik partai kami. Mungkin ini karena tidak mendukung mereka di Pilkada Konsel,” beber WON.
Jika AJP merasa keberatan dengan biaya operasional untuk kepentingan bakal calon di pemilihan kepada daerah (Pilkada) Konsel yang disetor ke DPC Hanura Konsel dan DPD Hanura Sultra adalah mahar politik, kata WON, maka harusnya ia meminta pihak Bawaslu Sultra segera menindaklanjuti kasus mahar politik tersebut.
“Saya sebagai ketua partai penjaga marwah demokrasi. Meminta ke Bawaslu untuk menindak lanjuti. Karena saya orang yang pernah dibina lima tahun enam bulan oleh KPK dalam kasus suap, saya menjaga diri dan partai saya untuk tidak terlibat hal demikian,” terang WON.
“Silahkan konfirmasi ke Paslon yang diusung oleh Hanura. Ada tidak saya secara pribadi meminta uang untuk kepentingan pribadi saya. Insya Allah uang operasional yang Aksan serahkan tidak besar buat saya,” tukas WON.
Untuk diketahui, sebelumnya, AJP melaporkan WON ke Polda Sultra atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan.
Discussion about this post