Quality control ini juga bertujuan mengukur kelayakan hewan kurban dari segi bobot, ukuran, hingga kesehatan hewan kurban khususnya sapi yang rentan terserang PMK.
Tim Dompet Dhuafa sudah mulai bergerak menyusuri hampir seluruh kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Tenggara untuk memastikan langsung kondisi sapi kurban dari para mitra peternak satu persatu sejak Jumat, 17 Juli 2022.
Kegiatan quality control di Sulawesi Tenggara ini akan terus berlangsung hingga seminggu ke depan sampai terpilihnya sapi terbaik untuk sahibul kurban.
“Hewan kurban untuk kebutuhan Iduladha yang di wilayah Sulawesi Tenggara merupakan hasil peternakan lokal masyarakat. Untuk melakukan quality control kami datangi langsung seluruh lokasi sapi dari mulai Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Kolaka Timur, Bombana, dan wilayah lainnya bahkan sampai ke Pulau Muna sebagai salah satu pemasok sapi terbaik,” ujar Usman selaku Ketua Bidang Program Dompet Dhuafa Sulawesi Tenggara dalam siaran persnya, Selasa 21 Juni 2022.
Dari hasil quality control yang dilakukan, angka penyebaran wabah PMK di Sulawesi Tenggara masih terbilang kecil dibandingkan wilayah lainnya.
Kunci dari keberhasilan para peternak di Sulawesi Tenggara merupakan tradisi berternak yang sudah ada sejak lama dengan cara melepas liarkan sapi mereka di hutan maupun padang rumput.
Para peternak di Sulawesi Tenggara punya keunikan tersendiri, walaupun mereka membebaskan sapinya berkeliaran akan tetapi tidak ada satu pun yang tertukar ataupun hilang.
“Salah satu keunikan dari para peternak di Sulawesi Tenggara bisa dilihat dari cara mereka melepas liarkan sapi-sapinya di hutan maupun padang rumput. Karena dilepas liarkan, sapi-sapi ini jadi jarang berinteraksi dengan manusia dan potensi penularan PMK mengecil. Namun, risikonya saat melakukan quality control kita agak sulit melakukan pengecekan karena sapinya liar,” imbuh Usman.
Discussion about this post