Melalui layanan ini, DPM PTSP berusaha memberikan pelayanan perizinan yang lebih cepat, mudah dan transparan. Apalagi, layanan ini juga dapat mengetahui status dari perizinan tersebut secara realtime.
Kemudian masyarakat tidak lagi direpotkan untuk datang ke kantor DPM PTSP hanya untuk mengetahui persyaratan perizinan, status permohonan perizinan yang akan diajukan dan pengambilan izin yang telah diterbitkan. Semuanya bisa dilakukan secara online.
Target DPM PTSP Sultra 2023
DPM PTSP Sultra komitmen meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi DPM PTSP di 17 kabupaten dan kota di wilayah Sultra pada 2023.
Peningkatan kinerja ini salah satunya dilakukan dengan menggelar rapat ekspose realisasi kinerja 2022 dan rencana kerja 2023 disalah satu hotel di Kendari pada Jumat 24 Februari 2023 lalu.
Kegiatan ini turut dihadiri kepala DPM PTSP se-Sultra serta menghadirkan Direktur Wilayah III Deputi Bidang Penanaman Modal Kementrian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI), Sri Moertingroem.
Sri Moertingroem mengatakan, rapat ekspose sangat baik untuk dilakukan dalam rangka mengevaluasi capaian kinerja dan merumuskan strategi peningkatan kinerja agar lebih baik lagi.
Melihat capaian kinerja DPM PTSP Sultra pada 2022 lalu, Sri Moertingroem optimis capaian pada 2023 ini akan menunjukan trend positif atau semakin baik dengan berbagai upaya dari DPM PTPS Sultra.
Olehnya itu, ia berpesan ke seluruh Kepala DPM PTSP se-Sultra untuk menumbuhkan optimisme dalam bekerja sehingga dapat melahirkan inovasi serta strategi jitu untuk memenuhi target di 2023 dan 2024 mendatang.
“Yang pastinya kita harus optimis ya,” kata Sri saat rapat ekspose.
Ia mengatakan, walaupun target investasi di Indonesia pada 2022 telah tercapai sebesar Rp1.207 triliun dan melampaui target yang diberikan presiden yakni sebesar Rp1.200 triliun, namun jajaran DPM PTSP tak boleh berhenti dalam berinovasi untuk meningkatkan capaian investasi.
Salah satu sektor realisasi terbesar yaitu industri dasar logam. Dimana Sultra menjadi primadona bagi investor asing.
“Mereka ingin membangun hilirisasi tambang nikel untuk membangun bahan baku baterai,” Sri Moertingroem menambahkan.
BKPM bakal mendorong hilirisasi kepada produk-produk pertambangan. Akan ada pemberian dana alokasi non fisik, dimana pemberian anggaran tersebut inisiatif oleh Menteri BKPM, Bahlil Lahadalia.
“Kita akan mulai memasuki energi hijau, jadi itu bagaimana kita bisa mengurangi bahan bakar mengakibatkan polusi. Jadi ini berbeda dari dana APBD tetapi masih termasuk APBN,” kata Sri.
Untuk diketahui, realisasi investasi di Sultra baik PMDN maupun PMA pada 2022 telah mencapai Rp20,19 triliun dengan sektor realisasi investasi terbesar adalah industri logam dasar, barang logam sebesar Rp11,817.08 miliar.
Sri juga menegaskan kepada para Kepala DPM PTSP se-Sultra agar memaksimalkan sektor-sektor yang belum termasuk dari 10 besar dalam realisasi investasi 2022 lalu.
Misalnya, perumahan-perumahan skala kecil, ruko-ruko dan jenis properti lainnya yang merupakan sumber investasi.
“Jadi harus dimaksimalkan, sehingga pihak provinsi memang perlu koordinasi dengan pihak DPMPTSP kabupaten dan kota” ujar Sri.
Discussion about this post