“Harga minyak saat kian meroket, sudah tepat jika masyarakat pedesaan membuat minyak goreng secara mandiri. Apalagi melihat potensi kelapa yang kita miliki di Konut sangat besar. Saya berharap melalui Dana Desa (DD) 2022 bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Hj. Alisa.
Salah satu warga Desa Ulu Sawa, Rosyid mengungkapkan akibat harga minyak goreng di pasar dan di kios-kios sembako sangat mahal, maka dirinya bersama beberapa tetangga mulai merintis memproduksi minyak goreng secara mandiri.
“Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terpaksa kita memproduksi minyak goreng secara mandiri. Apalagi kita tau bersama harga minyak goreng di pasar dan di kios sembako saat ini harganya semakin mahal mencapai Rp 50.000 per liternya,” beber Rosyid.
Ia berharap kepada pemerintah bisa mencari solusi agar harga sembako tidak mahal sekali terutama minyak goreng pabrikan.
Discussion about this post