Rana menekankan pentingnya mengangkat isu-isu lingkungan dengan basis data yang kuat dan menyampaikan informasi yang kredibel kepada publik.
Dalam sesi tersebut, para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, aktivis lingkungan, dan perwakilan media, diberikan pemahaman mengenai cara menyusun artikel ilmiah yang tidak hanya informatif tetapi juga mampu mempengaruhi kebijakan publik.
Pelatihan ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan dalam penulisan ilmiah di bidang lingkungan.
Dalam kesempatan ini, Dr. Hayu Prabowo juga menekankan bahwa konferensi ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen nyata dalam upaya melestarikan hutan tropis melalui pendekatan lintas agama.
“Konferensi ini bukan hanya sekedar ajang diskusi, tetapi juga sebagai bentuk perwujudan aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim global,” tegasnya.
IRI Indonesia berharap acara ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda dan para penulis untuk terus mengangkat isu-isu lingkungan, khususnya yang terkait dengan hutan tropis dan perubahan iklim, ke dalam karya ilmiah mereka.
Discussion about this post