<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA -</strong> Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan side events pariwisata dan ekonomi kreatif pada G20 Indonesia 2022 guna mendukung pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 di Indonesia. Peluncuran side events G20 ini menjadi salah satu langkah untuk menonjolkan citra positif sekaligus mempromosikan keragaman budaya dan pariwisata yang dimiliki Indonesia. Dengan kata lain, diselenggarakannya side events G20 di berbagai daerah diharapkan sekaligus mengenalkan Indonesia secara lebih luas. Peluncuran secara resmi ditandai dengan pemukulan 'tifa' oleh Menparekraf Sandiaga Uno bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa, dan para delegasi G20. Tifa merupakan alat musik tradisional khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. "Hari ini adalah peluncuran side events sekaligus sosialisasi program side event dan road to G20 sebagai amplifikasi dan pemuliaan Presidensi G20 Indonesia. Rangkaian program side event dan road to dari Kemenparekraf pada Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah upaya untuk meningkatkan jumlah delegasi/peserta agar hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan main event maupun side events," kata Menparekraf Sandiaga di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu 20 April 2022. Side events G20 Indonesia 2022 diharapkan dapat menjadi momen untuk “Pulih Bersama” dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal di daerah tersebut. Hal ini sejalan dengan tema G20 Recover Together, Recover Stronger. "Saya berharap, side events G20 Indonesia tahun 2022 bisa memberikan dampak yang luas bagi masyarakat karena dalam pelaksanaannya nanti akan melibatkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga adanya side event presidensi G20 menjadi momentum kebangkitan ekonomi, menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya," ungkap Sandiaga. Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf sebagai pengampu Tourism Working Group G20 tahun 2022 berupaya menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan tema Memperkuat Agen Transformasi Pariwisata Masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)- Pemulihan yang Berpusat pada Rakyat. Ada lima topik yang akan dibahas, yakni Sumber Daya Manusia, Pekerjaan, Keterampilan, Kewirausahaan, dan Pendidikan, Inovasi, Digitalisasi, dan Ekonomi Kreatif; Pemberdayaan Perempuan dan Pemuda, Aksi Iklim, Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekonomi Sirkular, serta Kerangka Kebijakan, Tata Kelola, dan Investasi. "Saya berharap seluruh pemangku kepentingan dapat saling bahu-membahu menyukseskan pelaksanaan side events dan road to Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Saya menantikan untuk berkolaborasi dan menyambut Anda di semua side event. Saya percaya melalui kerja sama multilateral, kita bisa pulih bersama, pulih lebih kuat, dan pulih lebih baik," ucap dia. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo sekaligus Wakil Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan di Presidensi G20 Indonesia 2022, mengungkapkan ada dua kategori side event yang diluncurkan, yakni side event substantif dan side event nonsubstantif. Side event substantif adalah program-program yang sejalan dan terkait dengan isu-isu Tourism Working Group of G20 Presidency Indonesia. Sedangkan Non Substantif bertujuan mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia. Side event substantif di antaranya Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference 2022 dengan tema Catalysing Action Towards the Asian Decade. Ini adalah pertemuan para investor Asia dan penyedia sumber daya di seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan, membangun kemitraan strategis, dan mengatasi tantangan sosial-ekonomi dalam skala besar. "AVPN Conference 2022 akan digelar selama empat hari pada 21- 24 Juni 2022 di Bali International Convention Center (BICC)," tuturnya. "Tahun ini, Konferensi AVPN akan terlibat dalam dialog strategis dan sistemik tentang bagaimana mengubah ekonomi di Asia dengan tema Mengkatalis Aksi Menuju Dekade Asia," ucap Angela. Side event yang kedua adalah International Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) dengan tema.A Sustainability Strategy for The World Tourism Recovery and Growth Through Wellness Tourism For All. Event yang berlangsung pada 5-7 Agustus 2022 di Solo/Surakarta, Jawa Tengah, ini akan menampilkan dan mempromosikan destinasi dan produk wisata Wellness Indonesia. "Kami akan mendeklarasikan pengembangan pariwisata Wellness di Indonesia, memamerkan dan mempromosikan destinasi dan produk Wellness Tourism Indonesia, serta membangun jaringan dan kolaborasi," ucap Angela. Side event yang ketiga adalah World Conference on Creative Economy (WCCE) dengan tema Inclusively Creative, A Global Recovery. Ini adalah forum kolaborasi antarnegara guna peningkatan kesadaran atas pentingnya strategi industri ekonomi kreatif. Konferensi ini akan berlangsung pada 5-7 Oktober 2022 di Bali International Convention Center (BICC) dalam bentuk hybrid meeting, dengan format expo dan inspirator session, temu sahabat ekonomi kreatif, pertemuan tingkat menteri, dan gala dinner. Sedangkan untuk side event nonsubstantif, Kemenparekraf menawarkan paket wisata (excursion & pre/post tour) untuk delegasi Presidensi G20 Indonesia. Lanjut Angela, nantinya Kemenparekraf juga akan memperkenalkan beberapa event lain seperti Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Kharisma Event Nusantara (KEN), dan lainnya yang juga menjadi bagian dari upaya mendukung G20 Indonesia 2022. "Kami percaya bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi agenda global. Oleh karena itu, Kemenparekraf menyelenggarakan beberapa program road to G20 sebagai amplifikasi dari G20 Presidensi Indonesia, seperti AKI, KEN, dan lain-lain, dalam rangka mempromosikan dan membawa manfaat ekonomi yang nyata bagi pariwisata dan kreativitas," ulasnya. Angela optimistis bahwa Presidensi G20 dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap pemangku kepentingan dapat membantu menyukseskan pelaksanaan side event G20, dan road to G20. Turut hadir perwakilan duta besar negara anggota G20, yakni dari Australia, Minister Counsellor-Economic, Infrastructure, and Investment, Tim Stapleton, dari European Union, Konsul, Martin Mitov, dari France, Cultural Attaché, Charlotte Esnou & Chargée d'Affaires a.i, Myriam Saint-Pierre dari Russia, Minister-Counsellor, Oleg Kopylov, dari Saudi Arabia, Deputy Chief of Mission, Yahya Hassan N. Alqahtani, dari Afrika Selatan, D'Affaires a.i, Ms. Katleho Moorosi, dari Canada, Counsellor (Commercial) and Senior Trade Commissioner, Mark Strasser; dan dari Jerman, Ronja Reich. Serta turut hadir juga perwakilan negara undangan G20, dari Singapura yaitu First Secretary (Political), Linus Wong, dari Netherlands, Deputy Head Economic Department, Joost Nuijten. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=XPTfDD4NCEg
Discussion about this post