Rusman, kata Ihlas, memiliki karakter suka “menghambur-hamburkan” uang daerah untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan rakyat.
Buktinya, proyek penimbunan (reklamasi) Motewe yang anggarannya kurang lebih Rp33 miliar, yang mana timbunan itu hingga saat ini belum bisa dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
“Untuk apa itu timbunan Motewe, ternyata pada debat kandidat kemarin beliau menjawab, itu adalah aksesoris. Untuk apa itu, itu hanya dianggap sebagai perhiasan,” cibir Ilhas.
Sementara Rajiun Tumada adalah pelopor pembangunan di Mubar, yang konsisten membangun daerah demi kamaslahatan masyarakat Bumi Laworo.
“Dan insya Allah, komitmen dan konsistensi Rajiun juga akan diterapkan di Muna dalam rangka membangun dan mensejahterakan rakyat Muna.Jadi tidak alasan untuk memilih nomor yang lain, kecuali nomor dua Paslon RAPI,” tutup Ihlas.
Discussion about this post