Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun ke belakang berdampak signifikan terhadap penurunan perekonomian daerah hingga nasional.
“Setelah 2,5 tahun kondisi perekonomian mengalami keterpurukan hingga sempat mencapai pertumbuhan -0,65 persen di 2020, namun sejak 2021 telah mulai tumbuh positif 4,1 persen. Kondisi tersebut belum cukup ideal dimana pertumbuhan ekonomi sultra sebelum pandemi mencapai 6-7 persen,” beber Anton Timbang.
Rencana pemerintah yang akan lebih melonggarkan aktivitas dan mengubah status pandemi menjadi endemi mendapat respons positif dari pihaknya.
AT berharap penurunan status bisa dipercepat. Sebab akan membangkitkan dunia usaha yang sudah banyak kolaps akibat efek domino pandemi.
“Sehingga kita perlu secepatnya melakukan reposisi, bangkit bersama, melibatkan UMKM dan semua pelaku usaha. Komunikasi yang intensif terus kita lakukan dengan pemerintah, otoritas keuangan, akademisi dan stakeholders lainnya,” Anton memungkas.
Discussion about this post