Menurut Ello, awalnya mereka bergabung karena ada program healing bareng artis. Yuke lalu mengajak ke-5 personil untuk ikut di program tersebut. Dalam perjalanannya, saat promo program, ada tawaran manggung di salah satu venue di Bali.
“Akhirnya di ambillah job tersebut, jadi sekalian refreshing dari rutinitas band utama kami. Ternyata semua personil saling klop, ditambah dapet respon yang bagus dari penonton. Yang awalnya kami buat band ini hanya sekedar untuk bersenang-senang aja, Puji Tuhan ternyata malah bertahan sampe sekarang,” kata Ello.
Sementara itu, Yuke mengungkapkan bahwa pihaknya ingin membangkitkan kembali romantisme musik pada masa-masa 1990-2000-an. Para penggila musik Pop, New Wave, Alternative dan Rock di era itu, kata dia, masih banyak hingga sekarang.
“Terbukti mereka masih selalu sing along saat mendengarkan lagu-lagu itu dinyanyikan diatas panggung. Kami pun sebagai musisi merindukan suasana bermusik di era itu. Jadi kami memutuskan membawakan lagu-lagu hits dari Oasis, Bon Jovi, The Cure, Duran Duran, Radio Head dan lain-lain,” ujar Yuke tentang project band ini.
Untuk pengaturan jadwal masing-masing personil rupanya sudah diatur sebaik mungkin dengan manager masing-masing personil. Komitmen mereka untuk maju terus bermusik bersama-sama pun semakin serius. Termasuk pembagian peran didalam band ini dengan hadirnya dua drummer yaitu Magi dan Eno.
“Saya disini justru lebih banyak mengisi di vokal. Drummer utama di band ini adalah Eno. Walau enggak menutup kemungkinan di lagu-lagu tertentu, saya juga main drum. Yah gantian ajalah sama Eno, atau bisa juga kita main drum bersama,” ucap Magi.
Ello juga mengungkapkan bahwa keinginan para personel yang sepakat ingin memiliki konsep manggung yang lebih dekat dengan para penggemar atau penontonnya. Hal ini mungkin sulit mereka lakukan saat mereka bersama dengan band utama mereka.
Discussion about this post