“Oleh karena itu, gerhana bulan total 26 Mei 2021 dikenal juga dengan super blood moon. Karena terjadi saat bulan di jarak terdekat dengan bumi,” ulasnya.
Dikatakannya, cara kedua untuk memahami fase langkahnya fenomena bulan merah super adalah mengetahui siklus gerhana bulan yang terjadi.
“Kalau bulan merah supernya sendiri tidak ada periodisitas atau siklus tertentu,” tuturnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, bulan merah super terakhir kali terjadi pada 2018 dan akan kembali terjadi pada tahun 2037. Tapi, jika yang dimaksud adalah Super vesak blood moon atau bulan waisak merah super, yaitu bulan merah super terjadi bertepatan dengan peringatan hari raya waisak, memang memiliki dua siklus saros.
View this post on Instagram
Siklus saros adalah jarak berlangsungnya antara dua gerhana, yakni sekitar 6585,3213 hari atau sekitar 18 tahun 11 1/3 hari.
“Siklus inilah yang digunakan untuk memprediksi gerhana bulan maupun gerhana matahari. Akan tetapi, siklus saros ini bisa muncul dan bisa menghilang. Untuk super blood moonnya sendiri terjadi dalam satu seri saros yang sama yang terdiri dari 72-83 siklus,” bebernya.
Jadi, 10-11 siklus saros pertama diawali dengan gerhana penumbra. Kemudian 10-11 siklus saros berikutnya gerhana sebagian. Dilanjutkan pada 35-40 siklus saros berikutnya adalah gerhana total. Setelah gerhana total itu terjadi, maka siklus berikutnya akan kembali lagi ke gerhana sebagian dan ditutup dengan gerhana penumbara.
Discussion about this post