Cukup longgar ruangannya, apalagi ketika di masa pandemi Covid-19, banyak pengurus dan karyawan bekerja dari rumah, sehingga memungkinkan Firdaus mondar-mandir dari ruang satu ke ruang lainnya ketika sedang berbicara melalui telepon seluler.
Dia punya kebiasaan ketika berbicara lewat telepon jarang duduk manis di kursi. Mungkin dengan cara seperti itu ide-ide besar mengalir, yang antara lain untuk membangun organisasi.
SMSI di tangan dia menjadi cepat berkembang. Bulan Juli 2022, SMSI sudah beranggotakan sekitar 2000 pengusaha pers siber. Baru berdiri sejak 7 Maret 2017, SMSI melesat dibawa terbang oleh Firdaus.
Firdaus terpilih sebagai Ketum SMSI pada kongres organisasi pertama tahun 2020. Perolehan suaranya mengungguli calon lainnya, yakni Teguh Santosa. Ketika itu jumlah anggota SMSI di seluruh Indonesia masih di bawah 1000.
Sejak Firdaus terpilih, konsolidasi organisasi dilakukan sehingga soliditas terbangun, jumlah anggota meningkat, mencapai 1.224 anggota, dan kepercayaan menanjak.
Dewan Pers pun pada 29 Mei 2020 mengakui dan mensahkan SMSI sebagai konstituennya. Dewan Pers dengan surat keputusan Dewan Pers Nomor 22/SK-DP/V/2020 yang ditandatangani Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh, 29 Mei 2020 menetapkan SMSI sebagai konstituennya yang ke-10.
Ke-10 konstituen Dewan Pers itu adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Penerbit Pers, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan SMSI.
Firdaus setelah terpilih menjadi ketua umum organisasi berlambang pena dan jaringan hardware komputer itu kemudian menetapkan langkah dan road map SMSI dengan mantap.
“Rencana program kerja harus kita buat supaya kita punya sistem yang mantap,” tutur Firdaus yang juga secara pribadi membangun Journalist Boarding School (JBS) di Cilegon untuk mendidik wartawan yang punya karakter jujur dan dapat dipercaya dalam menyampaikan kabar kebenaran.
Cita-citanya yang ideal masih membara seperti mahasiswa zaman perjuangan. Maklum pria bertubuh subur kelahiran Lampung ini punya banyak pengalaman di organisasi pelajar dan kemahasiswaan.
Dia matang di Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Keseriusannya di organisasi mahasiswa boleh dibilang ibarat ayam mengerami telor sampai menetas.
Kesungguhan berorganisasi dijalankan tidak sambil lalu, termasuk dalam organisasi pers yang pernah digeluti belakangan ini.
Sebelum menjadi Ketua Umum SMSI, ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal SMSI (2017-2019), Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten dua periode (2010-2015) dan (2015-2019), dan menjadi Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat (2018-2020).
Dalam kiprahnya di industri pers, ia pernah menjadi wartawan di media As Salam, Lampung (1988-1989), koordinator liputan SKM Dharma (1994-1998), Pemimpin Umum dan Redaksi Majalah Teras (2000-2013), kemudian menjadi Direktur/Pemimpin Umum Majalah Teras (2020-sekarang).
Selain di Majalah Teras, Firdaus juga dipercaya menjadi Komisaris Utama Siberindo.co.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post