<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener noreferrer" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1616727550048000&usg=AFQjCNFxPhHG325QNX_5pjwcKWPiKvq45g">PENASULTRA.ID</a>, KENDARI</strong> – Forum Mahasiswa Pemerhati Investasi Pertambangan (Forsemesta) Sulawesi Tenggara (Sultra) menduga CV. Tanggobu Jaya telah melakukan aktivitas ilegal mining (pertambangan ilegal). Ilegal mining yang dimaksud yakni telah melakukan aktivitas penggerukan tanah (timbunan) namun belum mengantongi dokumen izin usaha pertambangan (IUP) produksi. Untuk itu, Forsemesta Sultra meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra segera mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) CV. Tanggobu Jaya karena telah melanggar hukum. Hal itu diminta Forsemesta saat mengadakan aksi demontrasi di Dinas ESDM Sultra, Selasa 21 Juli 2020. Sekretaris Umum (Sekum) Forsemesta Sultra, Budianto mengatakan, aktivitas pertambangan tanah urug secara ilegal yang dilakukan CV. Tanggobu Jaya tak hanya berdampak buruk terhadap masyarakat di Konawe, tapi juga dirasakan oleh masyarakat Konawe Utara (Konut). Pasalnya, aktivitas CV. Tanggobu Jaya menggunakan jalan umum, sehingga kondisi jalan yang dilalui masyarakat Konawe dan Konut nampak berdebu, berlubang dan berlumpur. “Makanya kami mendesak pihak-pihak terkait agar segera melakukan langkah tegas terhadap aktivitas ilegal CV. Tangobu Jaya. Sebab, jika tak ada tindak lanjut, maka dipastikan akan menimbulkan konflik horizontal,” kata Budianto. Menurutnya, selain tak memiliki IUP produksi, CV. Tanggobu Jaya juga mengeruk tanah diatas lahan yang sedang dalam perkara hukum. “Bareskrim Mabes Polri telah memasang police line atas dugaan aktivitas di dalam kawasan dilahan tersebut. Saat ini masih ditangani oleh penyidik Tipidter Bareskrim Mabes Polri di bawah pimpinan Kombes Pol. Pipit Rismanto,” beber Budianto. Saat ini, katanya, CV. Tanggobu Jaya sudah mengoperasikan atau mengangkut matrial tanah timbunan dengan ratusan kendaraan besar dan dikirim ke PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) yang berada di Morosi. Senada, Kordinator Divisi Pergerakan Forsemesta Sultra, Oschar Sumardin menegaskan, pihaknya menduga telah terjadi “perzinahan” dari aktivitas ilegal oleh CV. Tanggobu Jaya. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CTGg6c-poBQ/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="13"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CTGg6c-poBQ/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> Sebab, telah dilakukan pembiaran oleh instansi terkait, diantaranya Dinas ESDM Provinsi Sultra. Dimana CV. Tanggobu Jaya leluasanya melakukan pertambangan tanah urug secara ilegal. Parahnya lagi, PT. OSS mengumumkan bahwa CV. Tanggobu Jaya sebagai pemenang lelang untuk mensuplay tanah timbunan guna memenuhi kebutuhan perusahan asing tersebut. “Direktur CV. Tanggobu Jaya sudah ditetapkan tersangka. Tapi tiba-tiba perusahaan ini dinyatakan sebagai pemenang lelang untuk mensuplay tanah timbunan di perusahaan asing tersebut. Ini patut diduga ada lobi-lobi yahudi yang dilakukan PT. OSS,” tegas Oschar. Sementara itu, Kepala Seksi Pemetaan dan Pemberian WIUP Mineral Bukan Logam dan Batuan Dinas ESDM Sultra, Laode Suhadar membenarkan jika CV. Tanggobu Jaya tak memiliki IUP produksi. “CV. Tanggobu Jaya baru mengantongi IUP eksplorasi,” katanya. Terkait tuntutan massa aksi, Laode Suhadar mengatakan, dirinya tak bisa memutuskan apakah akan menerbitkan rekomendasi pencabutan IUP CV. Tanggobu Jaya. “Kalau soal rekomendasi itu bukan kewenangan saya, melainkan domain pimpinan. Olehnya itu, nanti saya akan sampaikan dulu kepada pimpinan apa yang menjadi tuntutan kawan-kawan,” tukas Laode Suhadar. Untuk diketahui, CV. Tanggobu Jaya bekerjasama dengan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) yang tertuang dalam kontrak Nomor 001/OSS-TJ/III/2020. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong>
Discussion about this post