“Sebagai kelompok/komunitas dengan jumlah yang besar mencapai 6.000 orang, masing-masing anggota FOYB memiliki latar belakang yang berbeda dengan pandangan politik yang beragam,” kata Rie.
Dalam kesempatan itu pula dilakukan pembacaan Deklarasi Damai Pemilu 2024 yang intinya Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB) menyatakan siap turut serta berperan aktif dalam mewujudkan situasi yang kondusif, damai, dan menggembirakan pesta demokrasi tahun 2024. Sekaligus, menolak segala bentuk pelanggaran dalam pesta demokrasi dan menjadikan Pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa dan masyarakat.
Setelah FGD, agenda dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial (baksos) membagikan paket sembilan bahan pokok (sembako) untuk pengemudi ojol.
Dalam pemaparannya, Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi menjelaskan, lewat aktivitas bisnisnya pengemudi ojol mempunyai posisi strategis. Pasalnya, kerap bersinggungan langsung dengan penumpang sehingga memiliki potensi menjadi agen untuk menyosialisasikan dan mengkampanyekan Pemilu yang damai, bermartabat, bersih, dan berbudaya.
Untuk itu, kata Ahmad, FOYB perlu mendapatkan sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi kalangan ojol, yang membekali mereka dengan seperangkat pengetahuan tentang tahapan, prosedur, dan jadwal pelaksanaan Pemilu dari awal hingga pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.
“Mobilitas para pengemudi ojol yang tinggi, dengan jarak tempuh hingga ke pelosok wilayah bisa diberdayakan untuk sosialisasi Pemilu damai melalui komunikasi dan interaksi langsung dengan penumpang,” ucapnya.
“Para pengemudi ojol juga dipastikan akan berpapasan dengan peserta pemilu saat kampanye terbuka dan konvoi di jalan nanti,” imbuh Ahmad mengingatkan.
Dengan cara ini, lanjut Ahmad, diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu, bukan hanya secara kuantitatif yaitu kehadiran di tempat pemungutan suara (TPS) tapi juga secara kualitatif.
Artinya, mencoblos dengan hati nurani yang baik, rasa tanggung jawab, dan rasional berdasarkan pengetahuan yang benar tentang Pemilu, tidak terpengaruh hoaks dan ujaran kebencian. Bukan didorong oleh sentimen primordial (primordialisme) apalagi politik uang (money politics).
Discussion about this post