Setidaknya, pada 2023 saja, program SDM sawit salah satunya memberikan manfaat bagi 2.000 mahasiswa penerima beasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia dengan catatan perguruan tinggi penyelenggara baru di Pulau Sumatra dan Jawa.
“Kedepan, pulau tetangga seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua harus menjadi penyelenggara program ini. Utamanya peran strategis Kalimantan sebagai IKN, Sulawesi yang mulai ramai dengan industrialisasinya dan daerah penyangga IKN,” ujar Benny.
Olehnya itu, bagi Benny, hilirisasi tidak boleh lepas, dan tidak bisa di labelling “Milik Industri Besar” karena sudah terdapat beberapa pengolahan hasil sawit berupa CPO yang diteruskan menjadi minyak goreng, pembangunan minyak goreng skala koperasi atau kelembagaan tingkat desa.
“Semua itu memiliki potensi besar. Setidaknya mampu mencukupi kebutuhan lokal, menyerap alumni perguruan tinggi asal desa serta menstabilkan harga. Bukan tidak mungkin potensi pabrik mini memproduksi produk turunan CPO lainnya,” pungkas Benny.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post