Sementara itu, Sekretaris DPD II Golkar Mubar, La Ode Agus menegaskan, hasil rapimda yang digaungkan bahwa Golkar mendorong Darwin sebagai cabup Mubar di Pilkada 2024 bukanlah hal yang mutlak untuk bisa mendapatkan rekomendasi sebagai cabup.
“Saya mengambilkan salah satu contoh kasus di Buton Utara, ketika Aswadi Adam yang direkomendasikan di forum Rapimda, bahwa tetapi SK DPP Golkar itu yang mendapatkan justru Ridwan Zakaria,” ungkap Agus.
Ia mengatakan, untuk saat ini Golkar Mubar sedang berusaha untuk memperoleh empat kursi di DPRD pada Pileg 2024 mendatang. Jika berhasil memperoleh empat kursi, artinya Golkar mendapatkan satu pintu dan bisa mengusung cabup tanpa harus koalisi.
“Tapi dalam tahapan Pilkada, kita Partai Golkar membuka ruang seluas-luasnya kepada siapapun kader-kader terbaik yang dimiliki oleh Muna Barat, termasuk Amsar salah satunya,” tutur Agus.
Melihat sisi kedekatan secara emosional dirinya dengan Amsar yang merupakan kader menjadikan alasan ia hadir dan mendampingi Amsar. Selain itu dalam AD/ART partai Golkar lebih mengutamakan kader.
“Jadi Amsar itu merupakan kader dan dia dibuktikan dengan kartu keanggotaan. Kalau kemudian hari ini ada yang mengklaim bahwa partai Golkar itu milik orang-orang sebelah saya ingin bantah hari ini. Dia (Darwin) bukan kader, sampai hari ini dia bisa kita katakan sebagai simpatisan partai Golkar,” beber Agus.
Discussion about this post